Prodi Keperawatan Ende Gelar Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Hangalande, Kabupaten Ende,Ini Tujuannya
ENDE,GlobalFlores.com- Dalam rangka mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting, tim dosen dari Prodi Keperawatan Ende Poltekes Kemenkes Kupang yang diketuai oleh Dr. Sisilia Lany Cahyani, S.Kep.,Ns., MSc dan kawan-kawan, menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Optimalisasi Desa Siaga dalam Penurunan Stunting Melalui Pendekatan Komunikasi Persuasif dan Perubahan Perilaku”.
Kegiatan yang berlangsung di Desa Hangalande, Kecamatan Kota Baru, melibatkan berbagai elemen masyarakat mulai dari tokoh agama, kader kesehatan desa, hingga aparat desa setempat.
Tujuan kegiatan tersebut menurut Dr. Sisilia Lany Cahyani, S.Kep.,Ns., MSc adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini melalui komunikasi persuasif dan perubahan perilaku.
Dengan pendekatan yang lebih mendalam, tim dosen berharap masyarakat dapat tergerak untuk menerapkan pola hidup sehat, memperhatikan asupan gizi anak, serta melakukan langkah-langkah pencegahan stunting secara mandiri.
“Hingga saat ini kita ketahui bahwa stunting masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia termasuk di Kabupaten Ende,”katanya.
Berbagai Upaya dalam mengatasi stunting sudah di laksanakan, namun belum menemukan hasil yang memuaskan.
Diketahui bahwa stunting sendiri merupakan kondisi berupa kurangnya perkembangan pada fisik dan otak anak terutama pada 1000 hari pertama kehidupannya.
Dalam rangka menjalankan amanat UU No 52 tahun 2009 dan Peraturan Presiden No 72 tahun 2021 serta melakukan aksi nyata terhadap Instruksi Presiden tentang tugas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting maka, kami team dosen Prodi keperawatan Ende Poltekkes Kemenkes Kupang turut mendukung kegiatan dimaksud dan berperan aktif serta bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mendukung penurunan stunting,ujar Dr. Sisilia Lany Cahyani, S.Kep.,Ns., MSc.
Kegiatan ini merupakan penerapan tugas dosen dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi, dimana Peran dan kontribusi dosen dalam melaksanakan pengabdian masyarakat tersebut dengan menggunakan teknik komunikasi persuasive dalam menyampaikan pesan kesehatan tentang stunting.
Pada kegiatan tersebut selain disampaikan materi yang menarik hadirin juga diajak berdikusi dan melakukan simulasi.
Peserta diajak memahami dampak stunting dan mengajarkan cara-cara praktis dalam pencegahan stunting diantaranya tentang pola asuh anak, menyediakan makanan bergizi sesuai kearifan lokal, dan menjaga sanitasi lingkungan.
Melalui edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya aparat desa, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyaraksst, serta kader kesehatan, tentang pencegahan stunting dan cara mengatasi stunting di dalam keluarga dan masyarakat,ujar Dr. Sisilia Lany Cahyani, S.Kep.,Ns., MSc.
Dikatakan kegiatan pengabdian stunting diawali dengan koordinasi dengan sejumlah elemen terkait yang dilaksanakan mulai pada tanggal 19 April 2024 kepada Kepala Puskesmas Kota Baru bersama tenaga kesehatan desa (Perawat dan Bidan Desa), Kepala Desa Hangalande baik secara lisan (via telepon juga surat menyurat).
Lalu pada tanggal 29 April 2024 melaksanakan koordinasi kembali kepada Kepala Desa, bidan Desa beserta kader-kader kesehatan yang ada di Hangalande.
Selanjutnya pada tanggal tanggal 3 Mei 2024, dilaksanakan kegiatan edukasi tentang stuting kepada peserta yang hadir.
Selain memberikan pemahaman teoritis, kegiatan ini juga dirancang untuk mendorong perubahan perilaku, terutama pada pola makan dan perawatan kesehatan anak.
Melalui sesi ini, diharapkan adanya kesadaran baru di kalangan masyarakat, khususnya para orang tua, untuk lebih aktif dalam mencegah stunting.
Hadir dalam kegiatan tersebut sebanyak 25 orang terdiri dari Kepala Desa, sekretaris desa, bendahara desa, tokoh agama (pastor), tokoh Masyarakat, tokoh adat, ketua desa Siaga, Ketua BPD Desa, tenaga Kesehatan Desa (Bidan dan perawat), dan kader kesehatan, serta orang tua anak stunting.
Diharapkan melalui optimalisasi Desa Siaga dan penerapan komunikasi persuasif ini, angka stunting di Desa Hangalande dapat menurun secara signifikan. Program ini juga diharapkan mampu menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk turut aktif dalam penanganan dan pencegahan stunting.
Selanjutnya kegiatan kunjungan rumah terhadap anak stunting membagikan makanan tambahan berupa susu dan telur kepada kurang lebih 5 orang anak stunting di Desa Hangalande.
Kegiatan yang berlangsung satu hari ini ditutup oleh Kepala Desa Hangalande, Bonefasius Pemilu Ndale dan pihaknya berharap agar pada tahun depan Desa Hangalande masih menjadi tempat kegiatan pengamas Dosen Poltekkes Kemenkes Kupang.