Kesehatan

Ketua IBI Cabang Ende  Minta Wanita Jangan Malu Periksa Kesehatan

ENDE,GlobalFlores.com – Ketua Ikatan Bidan Indonesia Cabang Ende, Marieta Kristina Sulastiawati Bai, S.Si.T meminta kepada kaum wanita agar jangan malu dan takut untuk memeriksa kesehatan terutama kesehatan yang berkaitan dengan kewanitaan seperti rahim dan payudara sehingga dengan demikian dapat secara dini terdeteksi kalau memang kemungkinan ada penyakit sehingga bisa segera ditanggulangi.

Hal tersebut dikatakan  Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Ende, Marieta Kristina Sulastiawati Bai, S.Si.T,dalam sambutannya saat pembukaan kegiatan bakti sosial dalam rangka memperingati hari ulang tahun IBI yang ke 74, Senin (23/6/2025) di Ruang Garuda Kantor Bupati Ende.

Untuk diketahui menyambut HUT IBI ke-74, IBI Cabang Ende menggelar kegiatan pemeriksaan Iva Test untuk screaning deteksi dini kanker leher rahim atau serviks dan Pemeriksaan SADANIS untuk mendeteksi kanker payudara lebih dini.

 Marieta Kristina Sulastiawati Bai mengatakan berdasarkan data yang diperoleh menurut WHO 490.000 perempuan di dunia setiap bulannya di diagnosa terkena kanker serviks dan 40 persen berada di negara berkembang termasuk Indonesia. Setiap 1 menit muncul kasus baru dan setiap 2 menit meninggal 1 orang karena kanker leher rahim (serviks) maupun kanker payudara.

Dikatakan data dari Dinas Kesehatan pertahun sejak tahun 2023 sampai dengan 2024 setidaknya ada 5 sampai 10 orang pertahun terdiagnosa kanker leher rahim dan kanker payudara.

“Kepedulian terhadap kesehatan perempuan sangat minim, masih ada rasa minder, malu apalagi berkonsultasi sehingga kebanyakan mereka datang atau keluarga datang dengan membawa si ibu dalam kondisi terdiagnosa stadium akhir,”katanya.

Hal ini dapat menyebabkan proses pengobatan menjadi lama dan harus dirujuk, bahkan tidak dapat tertolong.

“Ibu, merupakan tempat kekuatan keluarga, jika tak ada ibu, mama, nenek, suasana rumah akan berbeda tanpa sosok ibu,”katanya.

“Sehingga dengan adanya permasalahan tersebut kami sebagai  bidan memberikan kontribusi kepada pemerintah dalam bidang kesehatan untuk melaksanakan baksos ini. Ini juga sebagai bentuk kepedulian terhadap hak – hak reproduksi wanita,”katanya.

Dikatakan para bidan dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pendidikan berkelanjutan. Sesuai dengan aturan terbaru di tahun 2026 semua bidan harus berpendidikan profesi,ujarnya.

Sementara itu Bupati Ende,Yosef Benediktus Badeoda saat membuka kegiatan Baksos mengatakan dirinya memberikan apresiasi kepada para bidan di Kabupaten Ende yang secara nyata mengambil bagian didalam urusan kesehatan terutama urusan kesehatan wanita.

Bupati Yosef Badeoda meminta kepada ASN terutama ASN wanita agar jangan takut dan malu untuk memeriksa kesehatan yang berhubungan dengan kewanitaan sehingga dengan demikian dapat dideteksi secara dini apabila memiliki potensi penyakit.

Bupati juga mendorong dan mendukung para bidan untuk meningkatkan komptensi sehingga dapat menjadi seorang bidan yang benar-benar profesional di bidangnya dan mendukung pelayanan kesehatan di Kabupaten Ende. (rom)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan