Mahasiswa PGSD Uniflor Ende Praktekan Cara Membaca dan Menulis Pemula Kepada Siswa SDK Kekawii
Oleh:Elisa Getrika Dopong Tonung,Mahasiswa FKIP Prodi PGSD,Uniflor
ENDE,GlobalFlores.com-Sebanyak 29 mahasiswa PGSD UNIFLOR melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan mengajar membaca dan menulis pemula menggunakan media kartu huruf,kepada siswa SDK Kekawii, Kecamatan. Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur,Sabtu (14/9/2024).
Kegiatan pembelajaran membaca dan menulis pemula menggunakan kartu huruf tersebut melibatkan peserta didik kelas satu sebanyak 15 orang.
Ikut hadir Nikolaus Suhario, S.Pd selaku kepala SDK Kekawii dan Kristina Tandi, S.Pd selaku guru wali kelas I serta mahasiswa PGSD Semester 3 C, dan Stefanus Tebajak Henakin selalu dosen koordinator pengampunan mata kuliah keterampilan berbahasa Indonesia di SD.
Kartu huruf adalah media pembelajaran berjenis visual dimana berbentuk kartu dengan bertuliskan huruf-huruf untuk memberikan kesan pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan lebih kreatif dan menyenangkan bagi peserta didik.
Kedatangan mahasiswa disambut baik oleh Kepala Sekolah SDK Kekawii yang dalam sambutannya mengatakan dirinya senang dan bahagia bisa menerima dan belajar bersama mahasiswa PGSD UNIFLOR.
“Semoga kegiatan bisa menjadi pembelajaran baik bagi kami para guru peserta didik dan juga bagi mahasiswa dan para dosen,”katanya.
Dosen koordinator pengampunan mata kuliah keterampilan berbahasa Indonesia di SD, Stefanus Tebajak Henakin, S.Pd mengatakan alasan kegiatan ini diadakan yakni sebagai tempat pembelajaran bagi siswa dan mahasiswa.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk memberi pengalaman kepada mahasiswa sebagai calon guru untuk belajar sejak dini dan mengenal dunia anak-anak serta menjadi bekal bagi mereka ketika menjadi guru. Selain itu bagi mahasiwa kegiatan hari ini sebagai misi khusus belajar bersama belajar membaca dan menulis dan sejalan dengan capaian pada kurikulum belajar,”katanya.
Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yang pertama mahasiswa menjelaskan materi menggunakan papan kartu selanjutnya mahasiswa melakukan diagnosis untuk mengetahui tingkatan membaca dan menulis peserta didik. Setelah mendiagnosis peserta didik dibagi menjadi dua bagian untuk diberikan tingkatan penangan yang berbeda terhadap peserta didik yang sedikit bisa membaca dan menulis dan yang sangat kurang kemampuan membaca dan menulisnya. Tahap akhir peserta didik diberikan bimbingan oleh mahasiswa melalui praktikum membaca dan menulis.
Pada tahap diagnosis ada dua peserta didik yang masih kurang dalam kemampuan membaca hal ini dibenarkan oleh Kristina Tandi, S.Pd selaku wali kelas I di SDK Kekawii.
“Rata-rata anak-anak sudah memiliki kemampuan membaca dan menulis yang baik hanya saja ada dua siswa yang masih kurang. Hal ini karena peserta didik tersebut tidak melewati pembelajaran tingkat TK sehingga membutuhkan bimbingan dan pendekatan khusus,”katanya.
Kegiatan berjalan lancar walau awalnya peserta didik masih malu untuk berinteraksi dengan mahasiswa namun mahasiswa memiliki cara tersendiri dalam melakukan pendekatan dengan peserta didik yakni melakukan ice breaking di awal kegiatan, di pertengahan dan akhir kegiatan agar peserta didik lebih semangat.
Selain itu mahasiswa juga melakukan pendekatan reward untuk memotivasi peserta didik. Pendekatan reward adalah salah satu pendekatan dengan memberikan hadiah kepada peserta didik yang aktif dalam kegiatan. Mahasiswa juga membagikan permen dan pensil sebagai hadia untuk peserta didik yang aktif selama kegiatan berlangsung.