Kesehatan

USAID MOMENTUM Gelar Work Shop Bagi 46  Nakes di Daratan Flores dan Lembata Serta Alor,Ini Tujuannya

ENDE,GlobalFlores.com- USAID MOMENTUM menggelar work shop dengan menghadirkan 46 orang tenaga kesehatan dari daratan Flores dan Lembata hingga Alor,Selasa (3/9/2024) di Aula Hotel Grand Wisata,Ende.

Adapun tujuan dari digelarnya work shop tersebut secara umum adalah untuk mendapatkan pembelajaran dari proses pendampingan USAID MOMENTUM untuk Puskesmas bisa melakukan implementasi ILP melalui pendekatan COE serta merumuskan adaptasi yang perlu dilakukan untuk memastikan puskesmas lainnya bisa mengimplementasikan ILP juga mendapatkan strategi untuk menyiapkan Puskesmas COE menjadi tempat belajar untuk Puskesmas lainnya.

Sedangkan secara khusus adalah  menelaah kemajuan kegiatan pendampingan USAID MOMENTUM melalui pendekatan COE juga mengidentifikasi    dan       mendokumentasikan   faktor-faktor    yang       berkontribusi terhadap pengalaman positif dan negatif dalam implementasi program serta menyusun rencana aksi untuk tindakan prioritas yang akan diambil (aktivitas, penanggung jawab, dan jadwal pelaksanaan).

Juga mendokumentasikan pembelajaran dan rencana aksi prioritas untuk proses pembelajaran selanjutnya.

Senior Program Manger (SPM), USAID MOMENTUM dr. Ignatius Henyo Kerong,mengatakan sejak diluncurkannya Integrasi Pelayanan Primer (ILP) oleh Menteri Kesehatan pada tanggal 31 Agustus 2023, MCGL telah melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung implementasi ILP di wilayah kerja MCGL (44 kabupaten/kota) di 5 provinsi.

Mulai dari sosialisasi ILP sampai dengan penentuan Center of Excellence (COE) dan lokus Puskesmas yang mendapat pendampingan teknis, total 5 – 10 Puskesmas per kabupaten.

COE dikembangkan dengan semangat untuk membuat pemodelan pelaksanaan ILP di kabupaten dan kota yang ke depannya diharapkan dapat menjadi tempat belajar untuk puskesmas lain dalam menerapkan ILP.

COE ini terdiri dari 1 Puskesmas terpilih, 1 pustu dan semua posyandu yang ada di wilayah kerja pustu tersebut.

Berdasarkan hasil dashboard COE per tanggal 31 Juli 2024, baru 79,55 persen Puskesmas COE dampingan MCGL yang memenuhi sekurang-kurangnya 80 persen indikator.

Adapun indikator yang diukur adalah infrastruktur, kebijakan, SDM, bahan alat penunjang, dan model pelayanan.

Setelah 6 bulan pendampingan dan rencana untuk replikasi ke Puskesmas dampingan lainnya, maka ada kebutuhan untuk mengumpulkanpembelajaran dari pendampinganyang dilakukan di COE selama ini.

Dari pembelajaran tersebut, perlu diputuskan apakah ada perubahan atau adaptasi yang perlu dilakukan. Hal ini akan dilakukan melalui kegiatan Collaborative Learning Adapting (CLA) yang dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan workshop replikasi COE.

Output dari kegiatan tersebut adalah Prioritas strategi/kegiatan untuk replikasi ILP dan Komitmen dinkes untuk melakukan replikasi serta rencana tindak lanjut per kabupaten/kota untuk replikasi (peran dinas, peran yang diharapkan dari MOMENTUM, peran COE).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende dr Aries Dwi Lestari mengatakan, Kabupaten Ende terus berproses untuk Integrasi Pelayanan Primer ( ILP) yang cukup  cepat karena sosialisasi masif sudah dilakukan sepanjang akhir tahun 2023.

Dikatakan semenjak dilaunching ILP 31 Agustus 2024 oleh Kementerian Kesehatan. Bersama Momentum-USAID terus berbenah memastikan ILP berjalan dengan baik.

Dikatakannya salah satu rekomendasi pertemuan POKJA AKI & AKB bulan September 2023 adalah memaksimalkan sosialisasi ILP pada setiap pertemuan strategis pimpinan wilayah dan Ikatan Profesi.

Pada Rakor Pamong Praja dan Rakor Kepala Desa, Pertemuan IBI, Pertemuan Tokoh agama, TPPS (Stunting), Minilok Linsek di Puskesmasjuga menyinggung hal tersebut.

Selanjutnya melihat peluang saat HKN 2024. Kegiatan HKN 2024 dimasukan agenda sehari sebelum puncak acara HKN dipakai lomba sosialisasi ILP antara Puskesmas. Sosialisasi ILP melalui perlombaan ini adalah peluang strategis karena secara serentak semua Puskesmas akan mencari materi tentang ILP,ungkap dr Aries.

“Ada Team yang berdiskusi tentang ILP di Puskesmas karena setiap Puskesmas pasti ingin tampil yang terbaik selanjutnya akan terjadi proses di mana ILP bergema sebanyak 26 kali oleh 26 peserta saat lomba dihadapan seribuan peserta dan undangan,”katanya.

Dikatakanya karena kegiatan- kegiatan tersebut maka Kabupaten Ende menjadi tempat pembelajaran bagi Kabupaten lainnya terkait ILP. (rom)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan