Masih Kah Mas Ganjar Ada Di Nurani Ibu Mega ?
MAUMERE, GlobalFlores.com – Dosen Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya ) Marianus Gaharpung, mempertanyakan terkait Calon Presiden (Capres) yang diusung PDI P. Ia bahkan bertanya, masihkah Mas Ganjar ada di nurani ibu Mega ?.
Pertanyaan itu dilontarkannya karena hingga saat ini Ketua umum PDIP Megawati Soekarno Putri belum memutuskan soal siapa sosok Capres ayang diusungnya pada pemilu 2024 mendatang.
Hal ini disampaikan Marianus melalui Watshapnya, Jumat (6/1/2023) di Maumere.
Menurutnya walaupun Ketua umum PDI P belum memutuskan siapa bakal Capres dari banteng bermoncong putih ini, namun Sekjen PDI P Hasto Kristiyanto sudah menyampaikan bocorannya.
“Ibu Mega telah memutuskan bahwa rencana mengumumkan Capres pada tahun 2023. Jadi itu bocoran yang saya sampaikan, bahwa bocoran akan diumumkan pada tahun 2023,” ujar Hasto .
Marianus menambahkan, bahwa kepada awak media seusai acara Refleksi Akhir Tahun 2022 di DPP PDIP, Jumat (30/12/2022) pekan lalu mempertanyakan siapa nama-nama yang sudah mantap di nurani Bu Mega? Apakah putri kesayangannya yakni Dr (H.C) Puan Maharani yang sekarang menjabat Ketua DPR RI dan Ketua PDIP, Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Prabowo Subianto dengan jabatan Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga Ketua Umum Partai Gerindra atau H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP. yang Lahir 28 Oktober 1968 yang sekarang Gubernur Jateng termasuk salah satu kader terbaik PDIP.
Menurut Marianus wajar publik turut menganalisis dari ketiga figur yang sangat dekat di nurani bu Mega. Pertama, Dr. (H.C) Puan Maharani Ketua DPR RI Dr. (H.C) tak bisa terbantahkan adalah anak kandung dari Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri.
Dari aspek emosional sudah tidak bisa dipungkiri bahwa seorang ibu wajib mengutamakan kepentingan dan masa depan anaknya.
Calon orang nomor satu di tanah air tidak semua orang di jagad tanah air ini mendapatkan kesempatan berharga seperti ini mumpung PDIP tanpa harus membentuk gabungan parpol agar dapat mencalonkan capres untuk 2024.
Tetapi apakah, dengan mengusung putrinya sendiri tidak menimbulkan rasa sakit hati publik bahwa Bu Mega sedang terang benderang mempraktekan politik oligarchi di tubuh partai Banteng moncong putih ini? Hal ini sangat boleh jadi warga publik tanah air yang selama ini sangat mengidolakan PDIP partai wong cilik hilang simpatik serta berbondong- bondong meninggalkan PDIP.
“ Megawati adalah punggawa politik tanah air jelas, tidak akan pernah mau korbannya PDIP dan massa pencinta PDIP hanya demi menyenangkan putri kesayangannya. “ujar Marianus.
Kedua lanjut Marianus, Prabowo Subianto, ada titik unggulnya di mata Bu Mega. Alasannya figur ini sebagai Menteri Pertahanan juga Ketua Umum Partai Gerindra. Artinya untuk penambahan amunisi sudah pasti melebihi dari ketentuan presidential threshold menggunakan perolehan jumlah kursi DPR dan suara sah nasional pada pemilu legislatif sebelumnya dan presidential threshold dalam UU Pemilu ditetapkan sebesar 20 persen dari jumlah kursi DPR atau 25 persen dari suara sah nasional.
Pertanyaannya lanjut Marianus, apakah syarat tersebut adalah satu- satunya parameter ibu Mega menjatuhkan pilihan kepada Prabowo Subianto untuk capres 2024? Ibu Mega harus jeli melihat rekam jejak ketertarikan massa pendukung kepada mantan calon presiden periode kemarin melawan Joko Widodo ini.
Salah satu alat ukurnya hasil dari semua lembaga survey selalu menempatkan Prabowo Subianto pada posisi kedua atau ketiga sedangkan Ganjar Pranowo selalu pada posisi pertama. Oleh karena itu, sudah sangat pasti semua fenomena empiris riil tentang Ketua Umum Gerindra tersebut sudah ada dalam “kalkulator” Politik Ibu Mega.
Ketiga, Ganjar Pranowo, pria berambut putih simpatik berwibawa dan sangat banyak simpatisannya terbukti dari berbagai hasil lembaga survey selalu menempatkan posisi teratas buat Gubernur Jawa Tengah ini. Apalagi sistem pemilihan capres cawapres adalah pemilu langsung, maka Ibu Megawati perlu mempertimbangkan nafas publik tanah air bahwa pemimpin Indonesia setelah dipimpin Ir. Joko Widodo wajib dilanjutkan kader terbaik PDIP yang satu ini.
“Itu sudah harga mati bagi semua simpatisannya di seluruh jagad tanah air. Oleh karena itu, signal sangat kuat bahwa jika Ibu Megawati benar tidak mengusung Ganjar Pranowo, maka vonis publik tanah air sudah jelas bahwa suara- suara yang selama ini setia kepada PDIP akan hengkang ke partai lain, “kata Marianus.
Disisi lain kata Marianus, sangat boleh jadi Ganjar Pranowo akan diperebutkan partai partai lain dimana sedang menunggu pengumuman capres PDIP. Dampak lanjutannya peta rancangan gabungan partai politik bisa- bisa buyar kembali.
“Yakinlah PDIP akan menghadiahkan putra terbaiknya untuk Nusa dan Bangsa sejalan dengan nafas kerinduan publik tanah air terhadap capres yang akan melanjutkan kerja- kerja brillian yang selama ini dibuat Joko Widodo,”ungkap Marianus. (rel )