Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao Ende,Kamis (5/5/2022).
SEMANGAT PAGI, dalam Injil hari ini dikisahkan tentang Roti Hidup (Yoh. 6: 44 – 51). Dan bacaan Injil ini, merupakan kelanjutan dari perikop Injil hari kemarin. Yesus menegaskan bahwa Ia adalah Roti Hidup yang telah turun dari Surga. Jikalau seorang makan dari Roti ini, ia akan hidup selama lamanya. Dan bagi kita yang beragama kristiani atau katolik, ucapan Yesus ini dapat secara konkrit saat kita hadir dalam perayaan Ekaristi Kudus, dimana bagi yang sudah menerima sakramen komuni pertama dapat menyantap Roti Hidup ini dalam wujud hosti lambang tubuh Kristus sendiri. Dengan demikian, dengan menyantap tubuh Nya, berarti kita dipersatukan dengan Dia. Dan sesungguhnya ketika kita menerima dan percaya kepada Yesus, itu adalah sebuah rahmat dan anugerah dari Bapa Nya. Jadi, bukan karena kita, melainkan karena kita ditarik oleh Bapa yang mengutus Yesus. Dan sebagai ganjarannya adalah kita akan mempunyai hidup yang kekal. Dengan demikian, syarat untuk memperoleh hidup yang kekal adalah percaya kepada Yesus yang adalah Roti Hidup yang telah turun dari Surga. Yesus sebagai Roti Hidup yang disantap, tidak dalam arti Roti Hidup secara jasmaniah, melainkan Roti Hidup dalam arti rohaniah. Dan hanya dengan mata iman kita bisa melihat Roti Hidup yang kita santap, saat Ekaristi Kudus melalui hosti kudus. Dia bersabda ” barangsiapa makan daripadanya, ia tidak akan mati atau ia akan hidup selama-lamanya”. Oleh karena itu, Perayaan Ekaristi, sesungguhnya adalah sebuah undangan dari Yesus bagi kita untuk memperoleh keselamatan hidup yang kekal. Maka, sangat disayangkan, jikalau kita malas menghadiri perayaan Ekaristi, yang berarti kita menolak undangan keselamatan dari Yesus. Namun, tidak serta merta kita memperoleh keselamatan, melainkan didalam dan melalui perayaan Ekaristi, hidup kita diubah oleh Yesus, asal hati kita terbuka untuk diubah, ketika kita menyantap tubuh Nya, saat komuni kudus. Maka, ketika kita pulang dari gereja atau Kapela, kita mewartakan Yesus yang adalah Roti Hidup, sebagai ganjaran keselamatan kita, kepada sesama, sehingga semakin banyak orang yang diselamatkan berkat kesaksian hidup kita. Semoga demikian 🙏🙏