KesehatanRagam

Badan POM Kupang Pantau Peredaran Obat Di Sikka

MAUMERE, GlobalFlores.com   – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (B POM) Kupang melakukan pemantauan peredaran  sejumlah jenis obat di wilayah Kabupaten Sikka.

Sebanyak dua tim B POM    melakukan pemantauan di wilayah perkotaan dan salah satunya di Kecamatan Kewapante tepatnya di Geliting.

Hal ini disampaikan Kepala B POM Kupang, Tamran Ismail S.Si.MP, Selasa,(1/11/2022) di Maumere.

Ismail menjelaskan bahwa sesuai dengan rilis yang telah dikeluarkan oleh B POM, yaitu terdapat sejumlah produk yang harus di tarik dari peredaran lantaran sudah terbukti mengandung DG dan TEG dalam jumlah yang terbatas. Atas dasar itu lanjut Ismail B POM melakukan pemantauan  secara bersama di setiap Dinkes, untuk memastikan bahwa produk tersebut sudah tidak diedarkan lagi di kabupaten Sikka.

“Sesuai dengan rilis yang disampaikan B POM  yakni adanya produk obat yang harus ditarik dari peredaran karena mengandung DG dan TEG yang tidak dapat larut dalam air , karena itu kami datang untuk melakukan pemantauan langsung di Kabupaten Sikka. demikian halnya di kabupaten lain diwilayah NTT,”kata Ismail.

Ismail mendambahkan  sebanyak 7 jenis obat yang banyak beredar,  dan saat ini telah di ricol atau ditarik kembali dari peredaran .

7 jenis obat tersebut diantaranya  berasal dari tiga Framasi yang berbeda. Beberapa jenis obat tersebut yakni,  para setamol sirup,  parasetamol drop,  dan ada Vitcal 

Sirup-sirup tersebut kata Ismail lebih banyak digunakan untuk anak-anak , dan sirup tersebut tidak dapat larut dalam air.  Hal itu kata Ismail karena tidak menerapkan cara produk yang benar  karena menerapkan bahan yang tidak sesuai dengan standar .

Menurut Ismail, saat ini B POM  tengah melakukan pengujian secara bertahap  atas jenais jenis obat tersebut. Terhadap penarikan jenis obat tersebut B POM juga telah menyampaikan kepada  sejumlah apoteker di setiap kabupaten diwilayah NTT termasuk diantaranya kabupaten Sikka.  sementara untuk disetiap Puskesmas  B POM menyampaikannya melalui  tenaga farmasinya agar semua produk yang dirilis untuk tidak diedarkan kepada masyarakat.

Termasuk diantaranya  produk yang menggunakan 4 bahan pelalrut agar tidak dapat digunakan.

“Kami juga telah menginformasikan kepada teman-teman di Sikka khususnya di apotik dan Puskesmas, bahwa kalau ada obat seperti ini sebaiknya tidak digunakan. Jadi sebaiknya dikembalikan kepada distributor,“katanya.

Kepada  warga masyarakat Ismailpun berpesan, bahwa untuk sementara harus mengikuti informasi yang disampaikan oleh petugas ksehatan terutama dari Badan POM  baik melalui media sosial, atau  atau Yutube.  Ismail juga berharap warga masyarakat untuk langsung  pada sarana yang resmi dan dilarang membeli  obat  yang tidak dianjurkan oleh  B POM. (rel)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan