Kolektivitas Tim Diadu Dengan Modal Semangat,Siapa Yang Menang,Marilonga Jadi Saksi Bisu
Laga hidup mati yang menyajikan pertarungan dua tim dengan pola permainan yang berbeda akan tersaji malam ini,Sabtu (14/8/2022) pukul 19.00 Wita di Stadion Marilonga, saat Perse Ende melawan PS Kota Kupang.
PS Kota Kupang yang diasuh oleh mantan pemain PS Kota Kupang Zet Adoe mengandalkan kolektivitas tim saat meledani permainan tuan rumah Perse Ende.
Hal ini terlihat pada saat melawan Persena Nagekeo tim PS Kota Kupang yang materi pemainnya merata hamper semua lini berhasil membungkam perlawanan Persena Nagekeo bahkan dua gol yang dilesakan oleh pemain PS Kota Kupang justru datang dari pemain cadangan atas nama,Ramaldi Tatauin di menit ke-66 dan menit ke-77.
Hal ini setidaknya membuktikan bahwa materi pemain PS Kota Kupang memang merata sehingga tidak ada gap antara pemain inti dan pemain cadangan.
Maka keunggulan kolektifitas tim tersebut yang akan disuguhkan oleh pemain PS Kota Kupang saat meladeni tuan rumah Perse Ende.
Pelatih Zet Adoe saat ditanya tentang peluang bagi timnya saat melawan Perse Ende mengakui bahwa dukungan tuan rumah bagi Perse Ende memang menjadi senjata tersendiri bagi Perse Ende namun timnya tidak gentar karena menurutnya pendukung Perse Ende adalah pendukung yang sportif.
Rata-rata pendukung Perse Ende memang mendukung Perse Ende namun mereka juga tak segan-segan memberikan pujian bagi tim lawan tak kala tim lawan menyajikan permainan yang indah dan sportif.
Hal ini setidaknya terbukti pada perhelatan Soeratin Cup tahun 2019 saat tim tuan rumah Perse Ende kalah para pendukungnya tetap spotif mengakui kemenangan tim lawan.
Terbukti tim Persap Alor justru keluar sebagai juara di Stadion Marilonga,Ende.
Bagi Perse Ende melawan PS Kota Kupang tentu bukan pertandingan yang mudah bagi anak-anak asuh pelatih,Agor.
Tim Perse Ende beberapa kali sempat membuat para pendukungnya harap-harap cemas dengan penampilannya biasa-biasa saja.
Namun ditengah penampilan yang tidak konsisten tersebut Perse Ende berhasil keluar dari lubang jarum dan justru keluar sebagai pemenang.
Ingat pertandingan pertama saat melawan PS Nirwana Nagekeo,Perse Ende kebobolan dahulu dan baru di babak kedua berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Saat pertandingan terakhir di babak penyisihan group melawan Persewa Perse Ende juga hanya unggul 1-0.
Dan puncaknya saat melawan Perss SoE di babak perempat final,tim Perse Ende juga sempat membuat pendukungnya harap-harap cemas karena ketinggalan 1-0 hingga tiga menit menjelang waktu normal berakhir dan akhirnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 serta keluar sebagai pemenang saat adu penalty.
Dari latani perjalanan tim tri warna Kelimutu tersebut dengan materi pemain yang juga tidak menonjol di semua lini namun Perse Ende selalu keluar dari kesulitan tentu ada yang bertanya-tanya ada apa dengan Perse Ende.
Jauhkan segala pemikiran bahwa Perse Ende “dibantu” sang pengadil karena selama perhelatan korps baju hitam juga selalu bersikap sportif dan jujur saat memimpin.
Tentu yang menjadi keunggulan Perse Ende adalah semangat karena bermain di kandang sendiri.
Dengan dukungan ribuan suporternya yang terus bernyanyi sepanjang laga bahkan saat Perse ketinggalan tentu akan menjadi pemantik bagi Perse Ende saat melawan PS Kota Kupang.
Laga nanti malam yang akan membuktikan bahwa kolektivitas tim yang dimiliki oleh PS Kota Kupang yang akan keluar sebagai pemenang ataukah semangat membara dalam diri anak-anak Perse Ende yang menjadi pemenang,Stadion Marilonga yang akan menjadi saksi bisu.