Sawah Warga di Desa Marapokot Nagekeo Diserang Hama Keong

MBAY,GlobalFlores.com—Sawah warga di Desa Marapokot,Kabupaten Nagekeo, diserang hama keong. Kondisi demikian menyebkan produksi padi mengalami penurunan yang drastic bahkan ada sawah warga yang terancam gagal panen.
Hal ini terungkap saat mahasiswa Agroteknologi Universitas Flores (Uniflor) Ende ketika melakukan penelitian di desa tersebut pada 29 Februari hingga 24 Maret 2022
Dalam peneltian tersebut terungkap fakta bahwa Kabupaten Nagekeo merupakan salah satu daerah penghasil padi terbesar dengan urutan kedua setelah Lembor Manggarai Barat untuk Dataran Wilayah Flores, Nusa Tenggara Timur.
Desa Maropokot juga menjadi sentra pengahasil padi pada wilayah dataran Mbay, Nagekeo.
Desa Maropokot berada di lokasi yang begitu strategis dengan topografi wilayah dengan luas Area 1.416, 96 km².
Warga Desa Marapokot, Petrus Lowa mengatakan desa ini kedepannya akan digandrungi menjadi tempat eksotik baru dengan model agrowisata juga pemukiman masyarakat di tengah sawah sehingga begitu indah dipandang dari kejauhan.
Namun di sisi lain justru dengan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat ditambah dengan arus urbanisasi akan sangat berpotensi terjadinya alih fungsi lahan.
Petrus menyebutkan bahwa, selain kepadatan penduduk adapun masalah yang mereka hadapi saat ini, yaitu semakin berkurang hasil produksi padi di beberapa tahun terakhir, yang diyakini akibat kurangnya organisme dalam tanah dan serangan hama dan penyakit.
Hal ini terjadi karena petani sering menggunakan pupuk dan pestisida kimia yang berlebihan dan tanpa rekomendasi, sehingga hama menjadi resisten dan resurjensi juga akibat dari keseringan menggunakan pupuk dan pestisida kimia.

Menurutnya, serangan hama keong mas paling tinggi ketika pada berusia 2 hingga 3 minggu akibatnya sangat berpotensi pada gagal panen sebab hampir seluruh anakan tanam padi diserang oleh hama tersebut.
Adapun langkah yang sudah pernah dilakukan, yakni dengan menggunakan pestisida kimia , tetapi belum mengendalikan keong mas secara masif, bahkan populasi keong emas terus meningkat.
Ferdinandus Lara mahasiswa Uniflor Ende, Senin (23/5/2022) mengatakan bahwa beberapa waktu lalu mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Flores melaksanakan penelitian dengan menggunakan pestisida nabati dari umbi gadung dan akar tuba untuk mengendalikan hama keong emas yang ada di Desa Maropokot. (cr 1)