Religi

Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao – Ende,Minggu (16/10/2023).

Judul Renungan Hari Ini: Mengenakan Pakaian Pesta.

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Pada hari ini kita memasuki hari Minggu biasa XXVIII.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 22: 1 – 14, yakni Perumpamaan Tentang Perjamuan Kawin. Hal ini disampaikan oleh Yesus kepada para imam kepala dan tua tua bangsa Yahudi, bahwa hal kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.

Namun, apa yang terjadi orang orang yang di undang tidak mengindahkannya dan tidak maupun datang, dengan berbagai alasan. Lalu, tuan pesta tidak berputus asa, dia menyuruh para hambanya untuk pergi ke persimpangan jalan dan mengumpulkan semua orang yang dijumpainya, baik orang orang jahat maupun orang orang baik. Ruangan pesta memang penuh, tetapi ada seorang tamu undangan yang tidak berpakaian pesta.

Maka, tuan pesta menyuruh hambanya, mengikat kaki dan tangan orang itu, lalu dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap; disanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi.

Dari perumpamaan ini, tuan pesta adalah Allah, anaknya ada Yesus sebagai pengantin dan para tamu undangan adalah para imam kepala dan tua tua bangsa Yahudi, yang tidak mau menerima atau menolak Yesus yang adalah pengantin Surgawi.

Tetapi, bisa juga tamu undangan itu adalah kita para murid dan pengikut Yesus, namun kita malas menghadiri perjamuan Ekaristi setiap hari Minggu atau hari lainnya yang diadakan oleh Yesus sendiri.

Atau kalau pun kita hadir saat perayaan atau perjamuan Ekaristi Kudus, kita tidak mengenakan pakaian pesta, adalah simbol bahwa kita hadir secara fisik, tetapi hati dan pikiran kita ditempat lain. Atau juga kita hadir tetapi kita asyik bermain HP atau ngobrol, tidur dan tidak mendengarkan bacaan bacaan suci, tidak mendengarkan khotbah.

Dan akhirnya tidak berpakaian pesta bisa juga berarti menghadiri perayaan atau perjamuan Ekaristi Kudus tanpa persiapan diri, tanpa niat yang baik, yang penting hadir di gereja. Ingatlah, tuan pesta yakni Allah akan datang ingin bertemu dengan kita para tamu undangan, dan jangan sampai Ia melihat kita tidak berpakaian pesta. Maka, nasib kita akan sama dengan orang yang tidak berpakaian pesta dalam Injil hari ini.

Tuhan akan menyuruh para malaikatNya untuk mencampakkan kita ke dalam neraka. Oleh karena itu, mari kita mengindahkan undangan pernikahan melalui perayaan Ekaristi Kudus setiap hari Minggu atau hari hari lainnya, dengan mengenakan pakaian pesta, berupa: persiapan diri, persiapan hati, dengan hadir secara utuh jiwa dan raga saat perayaan Ekaristi Kudus, jika tidak ingin dicampakkan ke dalam neraka.

Semoga demikian. Selamat Berhari Minggu🙏🙏

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan