Opini

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS PENDIDIKAN di Distrik Waibu,Papua

Oleh  : Merlin Ester EttyLova Monim, S.Pd

Manajemen berbasis pendidikan, adalah pendekatan manajemen yang semakin populer di bidang pendidikan. Ini adalah pendekatan yang menekankan pada pentingnya pendidikan dalam pengelolaan organisasi. Pendekatan ini didasarkan pada keyakinan bahwa pendidikan merupakan faktor kunci dalam memastikan keberhasilan suatu organisasi.

Manajemen berbasis pendidikan adalah pendekatan holistik yang mengakui pentingnya pendidikan tidak hanya dalam pengembangan individu tetapi juga dalam pengembangan organisasi. Pendekatan ini berbeda dengan pendekatan manajemen tradisional yang hanya berfokus pada pencapaian tujuan organisasi tanpa memperhatikan perkembangan individu. Manajemen berbasis pendidikan mengakui bahwa keberhasilan organisasi terkait erat dengan perkembangan anggotanya.

Manajemen berbasis pendidikan adalah pendekatan manajemen yang didasarkan pada prinsip-prinsip pendidikan untuk mencapai tujuan dan mengelola sumber daya secara efektif dalam lingkungan pendidikan. Berikut adalah beberapa contoh manajemen berbasis pendidikan:

  1. Sistem evaluasi yang berbasis kompetensi: Manajemen berbasis pendidikan dapat menciptakan sistem evaluasi yang didasarkan pada kompetensi, sehingga guru dan siswa dapat diberikan umpan balik yang berguna dan mendalam mengenai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang telah dicapai.
  2. Pengembangan kurikulum yang berbasis kompetensi: Kurikulum yang didasarkan pada kompetensi dapat membantu memastikan bahwa siswa belajar pada tingkat yang tepat dan dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan akademik dan profesional.

Pemberdayaan guru: Manajemen berbasis pendidikan dapat memberdayakan guru melalui pelatihan, pengembangan profesional, dan dukungan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja mereka dalam kelas dan membantu siswa mencapai tujuan akademik mereka.

Komunikasi yang efektif: Manajemen berbasis pendidikan dapat memastikan bahwa komunikasi antara guru, siswa, orang tua, dan staf pendukung lainnya adalah efektif dan terbuka, sehingga semua pihak terlibat dalam proses pembelajaran.

Penggunaan teknologi: Manajemen berbasis pendidikan dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa, memudahkan akses informasi, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan: Manajemen berbasis pendidikan dapat memastikan bahwa program dan kebijakan yang diterapkan dievaluasi secara teratur, sehingga dapat ditingkatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan yang lebih besar.

Pendekatan manajemen ini sangat mementingkan pelatihan, pengembangan, dan pembelajaran berkelanjutan. Ini mengakui bahwa untuk mencapai tujuan organisasi, individu dalam organisasi harus dilengkapi dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan. Pendidikan dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Organisasi yang menganut manajemen berbasis pendidikan menempatkan program pelatihan dan pengembangan yang ditujukan untuk memberdayakan individu agar berkontribusi secara lebih efektif untuk pencapaian tujuan organisasi.

Selain pelatihan dan pengembangan, manajemen berbasis pendidikan juga menekankan pentingnya komunikasi, kolaborasi, dan kerja tim. Pendekatan ini mengakui bahwa agar sebuah organisasi menjadi sukses, individu-individu dalam organisasi harus bekerja sama. Oleh karena itu manajemen berbasis pendidikan menekankan pentingnya menciptakan budaya kolaborasi, di mana individu didorong untuk berbagi ide, bekerja sama, dan berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.

Manajemen berbasis pendidikan adalah pendekatan yang kuat yang telah terbukti meningkatkan kinerja organisasi di berbagai sektor. Pendekatan ini telah berhasil diterapkan di sekolah, bisnis, dan organisasi nirlaba. Telah terbukti meningkatkan produktivitas individu, meningkatkan kerja tim, dan mendorong pengembangan ide dan strategi baru.

Salah satu penerapan manajemen berbasis pendidikan yang di terapkan oleh kepala SDN Inpres Doyo Baru  Ibu Sudarwati, S.Pd.SD,M.Pd selaku ketua K3S  adalah melakukan pelatihan dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) di  wilayah distrik  Waibu Gugus 8 di Kabupaten Jayapura.  Pelaksanaan pelatihan dalam lingkup KKG yaitu  dengan melakukan pendekatan pembelajaran yang individual, bervariasi dan edukatif. Pendekatan yang di terapkan  dilakukan dengan berkolaborasi secara kooperatif bersama dengan guru-guru dalam memperkenalkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Platform merdeka belajar, pengoperasian Ilmu Pengetahuan Teknologi dan juga penggunaan media pembelajaran. 

WhatsApp Image 2023-03-16 at 15.23.03Tujuan dari pelaksanaan KKG ini adalah meningkatkan 4 Standar Kompetensi guru yang wajib untuk di miliki di era digital ini. Penekanan pada aspek kompetensi pedagogik adalah melalui pendalaman materi tentang Kurikulum Merdeka, bagaimana implementasi kurikulumnya, pengenalan dan pengembangan kurikulum yang di sesuaikan dengan satuan pendidikan, pembelajaran yang efektif dan menarik , dan bagaimana penilaian assesment dilakukan.

Kegiatan KKG  ini  di harapkan terjadi peningkatan Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial  bagi tenaga pendidik dengan melalui perubahan sikap,  yang di lihat dari akhlak yang baik, empati, disiplin,dan saling menghargai satu guru dengan yang lain. dalam mengikuti kegiatan dapat berkomunikasi baik secara lisan dan tulisan dan mampu bersikap inklusif dan objektif. Kompetensi Profesional merupakan tujuan terakhir agar output  dari pelatihan KKG ini terjadi peningkatan keterampilan  dalam hal-hal teknis dan yang berkaitan langsung dengan kinerja guru yaitu menguasai materi pelajaran yang di ampu, mampu mengembangkan materi pembelajaran, mampu bertindak reflektif dan mampu memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran

Program pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG)  distrik Waibu adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan guru dan tenaga kependidikan untuk sadar  pada perubahan yang terjadi di abad-21 ini. Oleh sebab itu penguasaan 4 kompetensi guru akan berdampak pada kemampuan guru dalam manajemen pembelajaran yang lebih memfokuskan pada  mengintegrasikan kemampuan  literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta penguasaan teknologi

Kesimpulannya, manajemen berbasis pendidikan adalah pendekatan manajemen holistik yang mengakui pentingnya pendidikan dalam pengembangan individu dan organisasi. Ini menekankan pentingnya pelatihan, pengembangan, dan pembelajaran berkelanjutan, serta pentingnya komunikasi, kolaborasi, dan kerja tim. Pendekatan ini telah terbukti meningkatkan kinerja organisasi di berbagai sektor dan karenanya merupakan alat yang ampuh untuk kesuksesan organisasi

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan