Umat Paroki Mautapaga Pertanyakan Perekrutan Polisi Yang Konon Harus Bayar Agar Lolos
ENDE,GlobalFlores.com-Umat Paroki Mautapaga atas nama,Yulita Eme mempertanyakan proses perekrutan menjadi anggota polisi yang konon harus mengeluarkan uang atau membayar panitia penerimaan agar bisa lolos diterima menjadi anggota polisi.
Hal ini diungkapan Yulita Eme pada saat kegiatan Minggu Kasih yang digelar Polres Ende, Minggu (6/8/2023) di Aula Abdon Longginus – Gereja St. Yoseph Freinadementz Paroki Mautapaga, Jalan. Gatot Subroto, Kelurahan Mautapaga, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende.
Yulita yang juga dosen STPM Santa Ursula Ende mengatakan bahwa adalah suatu hal yang ironi bahwa pada satu sisi polisi mengalami kekurangan personil namun pada sisi lain proses penerimaan untuk menjadi anggota polisi harus menyetor sejumlah uang yang besarnya berfariasi mulai dari Rp 100 Juta maupun Rp 150 Juta bahkan Rp 200 Juta.
“Di Kabupaten Ende katanya personil polisi tidak sampai 60 persen dari jumlah penduduk namun demikian proses perekrutan tidak transparan harus mengeluarkan uang,”kata Yulita.
Yulita mengatakan bahwa banyak anak-anak muda yang barusan tamat dari SMA berkeinginan menjadi polisi pada awalnya dibandingkan berpikir untuk kuliah karena menjadi polisi adalah langkah pintas untuk menuju kehidupan yang lebih baik dibandingkan kuliah dan saat tamat belum tentu juga mendapatkan pekerjaan yang layak.
Terdorong oleh hal itu banyak keluarga memasukan anaknya ke polisi meskipun terpaksa harus utang atau pinjam uang di bank dengan pertimbangan anaknya lolos maka bisa dicicil pada saat terima gaji,ujar Yulita.
Apa yang dikatakannya itu ujar Yulita bukan karena berdasarkan cerita orang namun dia sendiri mengalaminya dimana ada keluarga yang pinjam uang kepadanya dengan alasan untuk memasukan anaknya ke polisi.
“Sudah menjadi rahasia umum bahwa untuk masuk dan lolos menjadi anggota polisi harus bayar,”kata Yulita.
Menanggapi komentar yang disampaikan Yulita,Kabag OPS Polres Ende,AKP I Wayan Oka Deswanta,SE,mengatakan bahwa secara kelembagaan proses penerimaan menjadi anggota polisi tidak dipungut bayaran apapun.
“Dalam penerimaan personil Polri tidak dipungut biaya jika ada yang meminta agar masyarakat dapat melaporkan, contoh di Kabupaten Ende terdapat salah aatu anak yang lulus Akpol murni tanpa keluar uang,”katanya.
Untuk bisa lolos menjadi anggota polisi maka diharapkan untuk mempersiapkan diri secara baik dan belajar yang rajin,ujar AKP Oka.
AKP Oka mengatakan kalau memang mendengar atau mengalami bahwa dalam proses penerimaan anggota polisi harus bayar maka sebaiknya dilaporkan agar bisa ditindak siapa oknum tersebut.
Kegiatan Kapolres mendengar dalam Minggu Kasih tersebut di pimpin oleh Kabagops Polres Ende AKP I WAYAN OKA DESWANTA. SE, yang di dampingi Oleh Pastor Paroki Mautapaga Rm. ALOYSIUS LAE. PR, Kasat Polair Polres Ende Iptu PUA, Kasat Narkoba Iptu Valerianus Pale, KBO Lantas Ipda Perintis, SH, KBO Reskrim Iptu Arnol Arakoi , Kasie Propam Ipda Mahmud Derang, Kapolsek Ende Iptu Sudarmin, Kasiwas Ipda Bambang, KBO Bimas Aiptu Paskalis Koli, Kanit IV Satintelkam Aipda Elias Manafe, SH, Bhabinkamtibmas Kel. Mautapaga, dan personil Bimas Polres Ende, Pastor Paroki Mautapaga ,Tokoh Adat, Tokoh pemuda, Tokoh perempuan ,Ketua DPP ( Dewan Pembina Paroki ), Ketua KUB, Ketua Lingkungan umat Paroki Mautapaga, serta undangan masyarakat lainya. (rom)