Opini

Uskup dan Rakyat Sikka “Termakan” Janji Manis Bupati Sikka

Oleh Marianus Gaharpung, dosen FH Ubaya

Lagi- lagi janji manis dilakukan Roby Idong orang nomor satu di Nian Tana. Hal ini selalu saja terlontar dari dirinya ketika berbicara dengan penuh wibaya dan yakin di depan publiknya sendiri. Kali ini,
di depan yang mulia Uskup Maumere Mgr. Ewal, panitia dan beberapa undangan saat peletakan batu pertama 2 Pebruari 2022 pembangunan menara lonceng dengan nama Santu Paulus. Bahwa menara kudus bagi umat Kristiani segera dibangun dan akan rampung dua tahun terhitung sejak peletakan batu pertama.
Ternyata semua janji sampai memasuki ulta satu tahun tepatnya Kamis, 2 Pebruari 2023 tidak ada tindakan faktual di lapangan Samador tempat rencana pembanunan Menara Lonceng St. Paulus ini.
Atas mimpi Roby Idong yang muluk ini, membuat Yang Mulia Uskup Maumere termakan janji manis Roby Idong dengan sukacita menghadiri dan sekaligus melakukan serimonial peletakan batu pertama. Yang hadir saat itu termasuk panitia dan umat kristiani Nian Tana yang diundang.
Satu tahun telah berlalu, ternyata mimpi orang nomor satu di Kabupaten Sikka tidak terwujud karena peletakan batu kedua ketiga dan seterusnya tidak pernah terjadi lagi di atas lokasi tersebut. Wajar jika publik Nian Tana melontarkan kata kata pedes ditujukan kepada orang nomor satu ini, “moang gete eiii buhe moang Bispu mora ami”( orang besar ini tipu bapa Uskup dan kami). Ungkapan ini ramai di jagat media (Fb, Wa) yang begitu liar dan terbuka di Nian Tana Sikka. Inilah ungkapan jujur konkrit warga Nian Tana. Wajar publik berprasangka seperti ini, karena nurani moralitas spiritualitas umat Kristiani Sikka merasa tersinggung kecewa ketika pemimpin tertinggi umat Kristiani Maumere keciprat janji manis dari orang satu di Pemkab Sikka bahwa 2 tahun dari peletakan batu pertama sudah rampung pembangunannya.

Bergayung sambut

Ketua Panitia pembangunan menara lonceng ternyata doyan juga memberi janji manis kepada publik Nian Tana. Adrianus Firminus Parera, S.E, M.Si sebagai ketua Panitia yang juga sekaligus Sekretaris Pemkab Sikka, saat memberikan sambutan meyakinkan Mgr. Ewal dan hadiran yang hadir bahwa pembangunan tempat suci ini segera dilaksanakan dan pasti terealisasi karena anggaran pembangunan 12 miliar lebih berasal dari dana APBN, APBD Sikka, donatur pihak ketika serta ASN di Nian Tana. Ternyata omongan orang pertama dalam urusan tata kelola administrasi di Pemkab Sikka bergayung sambut alias “podho waee” hanya isapan jempol, tidak ada realisasinya.

Pejabat publik suka janji

Lumrah pejabat publik mempunyai mimpi dan janji kepada warga yang dipimpinnya. Jika tidak bukan pemimpin tetapi yang haram dari seorang pejabat publik membuat janji tetapi tidak ada juntrungannya (jelas). Itu artinya, pemimpin tersebut gagal di mata warganya sendiri. Jika dikaitkan dengan pembangunan menara lonceng kemungkinan besar akan gagal. Dengan beberapa alasan yakni

  1. Realita Pemkab Sikka dalam kondisi kolaps keuangannya sehingga tidak rasional nekad bangun menara lonceng dengan anggaran 12 miliar lebih.
  2. Pemkab Sikka dalam tahun ini dan beberapa tahun ke depan sudah harus memenuhi kewajiban membayar cicilan atas pinjaman uang dari PT SMI. Pemkab Sikka pernah melakukan pinjaman bertujuan untuk membantu jalannya roda perekonomian dan memperbaiki kondisi sosial masyarakat di Sikka.
  3. Tahun 2023 dan tahun depan adalah tahun politik sudah pasti sebagian anggaran APBD harus juga disisikan untuk pemilu dan pilkada
  4. Ada kemungkinan aktivitas penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan pembangunan akan cukup terganggu atau tidak maksimal. Pasalnya Roby Idong akan mempersiapkan diri maju lagi sebagai cabup Sikka 2024. Roby pasti maju karena punya uang dan kendaraan politik PDIP Sikka. Walaupun dalam sejarah perhelatan pilkada Sikka belum pernah terjadi bupati wakil bupati dua periode.
    Waktu tinggal satu tahun lagi, realisasi pembangunan menara Santu Paulus mungkin tidak terwujud. Peristiwa pilu ini menjadi kenangan pahit akan terus terpatri dalam sanubari warga Nian Tana bahwa ini sejarah baru Pemerintah Kabupaten Sikka ketika di tangan bupati Roby Idong. Janji manis kepada rakyatnya akan membangun menara suci umat kristiani Nian Tata diduga kuat hanya tinggal janji.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan