HukrimPatroli Daerah

Di Sikka Seorang Wanita Muda Tewas Secara Misterius

MAUMERE, GlobalFlores.com  –  Suci Indiyani alias Indi (17)  asal Rt.008,Rw.002 asal Desa Parumaan,  Kecamatan Alok Timur,Kabupaten Sikka, ditemukan tewas di belakang rumah salah seorang warga di Desa Nangahael, Kecamatan Talibura bernama Irma,  Sabtu (8/10/2022) pukul  06.00 Wita secara misterius.

Ayah kandung Indi yang diketahui bernama Ramdi (46) kepada media ini Senin (17/10/2022) seusai penyerahan berkas laporan dugaan pembunuhan atas Indi putrinya, ke bagian Reskkrim Polres Sikka, menjelaskan bahwa, Minggu (2/10/2022) sekitar pukul.  22.00 Wita  hingga pukul.02.00 Wita dinihari berkomunikaksi dengan seorang laki-laki   yang diduga pacarnya.

Pria dalam komunikasi dengan Indi itu  lanjut Ramdi belum diketahui identitasnya.

Keesokan harinya, Senin (3/10/2022), lanjut  Ramdi, Indi berangkat menuju Nanggahale menggunakan perahu motor  angkutan penumpang milik  Aola.

Kehadiran Indi dalam perahu motor tersebut juga diketahui oleh dua warga yang diketahui bernama  Janda dan seorang bidan  bernama  Wanagoa  yang juga sebagai penumpang dalam perahu motor tersebut.

Dari Paruman Indi tiba di rumah seorang ibu bernama Apeta di Nangahale. Dirumah Apeta,  Indi juga sempat membantu mencuci piring. Usai mencuci pirng Indi kemudian bertandang kerumah Isma  tetangga Apeta. Sekitar Pukul. 10.00 wita Indi meninggalkan rumah Isma.

Selasa (4/10/2022) sekitar pukul. 07.00 Wita, Indi diketahui berada dirumah  Sa’aludin salah seorang warga Nangahale.

Indi kemudian meninggalkan rumah, Sa’aludin sekitar pukul. 18.00 wita.

Rabu (5/10/2022) sekitar pukul. 17.00 Wita Indi mendatangi rumah Anggun (17)  salah seorang temannya,   Indi juga sempat  makan di rumahnya Anggun .

Sekitar pukul. 22.00 Wita Indi kemudian pamit  pulang,  itulah hari terakhir Anggun bertemu Indi.

Anggun kepada media ini saat berada di Polres Sikka bersama Apeta, Isma,  Irma dan sejumlah anggota keluarga lainnya, membeberkan selama Indi berada dirumahnya, Indi tampak biasa-biasa saja tanpa ada kecurigaan apapun.

Keluarga korban bersama LBH Komnas PHD dan HAM saat berada di Polres Sikka

Keterangan yang disampaikan Raamdi juga diakui Isma, Irma dan Apeta maupun Anggun sendiri yang disaksikan langsung oleh pamannya dan anggota keluarga lainnya.

“Indi datang jam 5 sore, dia sempat  makan di rumah, keihatannya biasa-biasa saja, dan lebih banyak dihabiskan waktunya dengan chat di Hpnya, jadi saya juga tidak banyak mengganggu,”ungkap Anggun.

Kepada media ini Ramdi ayah kandung Indi berharap, pihak penyidik Kepolisian Resort Sikka untuk mengusut tuntas kematian putrinya itu, karena dinilai kematian yang tidak wajar.

Apalagi di lokasi  tim inafis dari Polres Sikka yang ketika itu datang untuk mengolah TKP, menyatakan bahwa korban Indi anaknya itu sudah meninggal 30 jam sebelumnya,ujar Ramdi.

Bukan cuma itu tim inafis juga menyampaikan bahwa  korban meninggal  bukan  di lokaksi  yang sebenarnya dimana Indi ditemukan.

Sementara itu LBH Komnas PHD dan HAM  NTT sektor Talibura, Tomi Bata Ona mengaku berkasnya sudah diserahkan kepada penyidik Polres Sikka dan oleh penyidik kata Tomi akan memperlajari kurang lebih dalam waktu 2 hingga 3 hari untuk melakukan penyelidikan.  (rel )

Related Articles

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan