Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao – Ende,Selasa (31/5/2022).

SEMANGAT PAGI, pada hari ini gereja katolik sejagat merayakan Pesta Santa Perawan Maria Mengunjungi Elisabeth. Dan Injil hari ini dikisahkan tentang Maria dan Elisabeth serta Nyanyian Pujian Maria (Luk. 1: 39 – 56). Maria dan Elisabeth adalah dua wanita yang diberkati oleh Tuhan. Mengapa? Pertama Maria diusia yang masih sangat muda, dipilih oleh Allah untuk melahirkan Sang Mesias Anak Allah, yakni Yesus. Yang luar biasa adalah bahwa Maria mengandung secara ajaib yakni dari Roh Kudus. Walaupun Maria tidak terlalu paham dengan rencana dan kehendak Allah, namun ia taat, melalui FIAT nya ” aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan mu. kedua Elisabeth pun demikian, diusianya yang sudah lanjut, namun Allah mengaruniakan kepadanya seorang anak laki-laki, yang bernama Yohanes Pembaptis. Dia adalah perintis jalan bagi kedatangan Yesus Sang Mesias Anak Allah. Dan kabar tentang Elisabeth yang tengah mengandung diusia lanjut, disampaikan oleh malaikat Tuhan, saat memberikan kabar gembira kepada Maria. Oleh karena itu, Maria bergegas ke pegunungan ke tempat Elisabeth. Maria tentunya tidak berjalan sendirian menyusuri kepegunungan di wilayah Yehuda, melainkan bersama Yesus Sang Mesias Anak Allah, Penebus dunia yang ada di dalam rahimnya. Hal itu dibuktikan, ketika ia masuk ke rumah Zakaria dan memberi salam kepada Elisabeth, maka melonjak lah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabeth pun penuh dengan Roh Kudus. Dan Elisabeth lah orang yang pertama yang menyapa Maria dengan sebutan ibu Tuhanku. Mengapa? Sebab Elisabeth tahu, bahwa dalam rahim Maria ada Tuhan yang hidup. Bahwa anak yang ada di dalam rahim Elisabeth melonjak kegirangan bukan karena mendengar salam Maria semata, melainkan ada sapaan dari Yesus Sang Mesias Anak Allah, Penebus dunia yang ada di dalam rahim Maria. Di rumah Elisabeth lah perjumpaan untuk pertama kalinya Yesus Sang Juru Selamat umat manusia dengan Yohanes Pembaptis yang adalah perintis jalan bagi kedatangan Yesus Sang Mesias Anak Allah, Juru selamat dunia. Dan atas sapaan Elisabeth kepada Maria dengan sebutan ibu Tuhanku, Maria tidak lantas menjadi sombong, melainkan dengan rendah hati menyanyikan kidung pujiannya kepada Allah, yang kita kenal dengan sebutan Kidung Maria, sebagai ungkapan hati dan rasa syukur Maria karena ia telah dipilih oleh Allah dari antara semua wanita, sebagai ibu Tuhan Yesus. Maka, mari kita belajar dari Maria yang taat kepada rencana dan kehendak Tuhan, juga rendah hati dan bersahaja serta tekun dan setia kepada Tuhan dan sesama. Demikian pula dengan Elisabeth yang tekun dan setia dalam beribadah kepada Allah. Juga terbuka pada rencana dan kehendak, hingga usia senja. Dengan demikian, maka buah dari ketaatan, kerendahan hati, kebersahajaan, ketekunan dan kesetiaan kepada rencana dan kehendak Tuhan, akan mendatangkan berkat dan anugerah istimewa dari Tuhan. Semoga demikian 🙏🙏