Pelajaran Dibalik Kasus Agus Buntung Pelaku Pelecehan Terhadap Belasan Wanita di NTB
Oleh, Agnesia Herlin Seong, Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang
I Wayan Agus Suartama alias “Agus Buntung ” pria penyandang disabilitas daksa ( tak punya tangan) pria yang berasal dari Kota Mataram, NTB kini ditetapkan menjadi tersangka pelaku pelecehan oleh Polisi Daerah (Polda) NTB.
Baru baru ini, Kita dihebohkan dengan FYP di platform media online tentang seorang penyandang disabilitas yang bernama “AGUS”.
Adapun korban yang telah dilecehkan Agus Buntung kini bertambah hingga 17 korban.
Terus terang saja, saya sebagai manusia berpikir keras dan sangat terkejut dengan berita yang beredar dijagat maya ini, kos bisa ? Adalah pertanyaan yang selalu muncul dan terbesit dalam pikiran saya.
Menurut saya ini adalah kejadian langka yang pernah saya dengar dimana seorang penyandang disabilitas apalagi disabilitas daksa melakukan pelecehan dengan kondisi fisik yang sangat memprihatinkan.
Dan saya sebagai manusia yang berakal masih bingung terhadap bagaimana caranya seorang Agus Buntung melakukan hal senonoh itu kepada orang yang menjadi korban pelecehan si Agus Buntung Ini?.
Kata “sadar diri ” mungkin adalah kata yang tepat untuk si Agus, kenapa? Saya pribadi sebagai perempuan merasa sangat geram mendengar berita yang viral di platform media online sekarang ini.
Dengan keterbatasannya Agus Buntung tidak menjadikan itu sebagai hambatan untuk melakukan aksinya sebagai pelaku pelecehan terhadap perempuan. Lebih liciknya lagi dia melakukan aksi kejinya itu dengan mencoba menjadi laki laki yang baik, merayu setiap wanita yang didekatinya sebelum kemudian dilecehkannya.
Malang sekali nasib perempuan yang menjadi korban si pria buntung itu, bagaimana tanggapan keluarga dan orang orang terdekatnya setelah melihat dan mengetahui bahwa dirinya telah dilecehkan oleh pria buntung itu?
Bagaimana masa depan dan nasibnya setelah menjadi korban dari penyandang disabilitas daksa itu? Akan ia tetap menjadi wanita yang ceria seperti sebelumnya?
Ini adalah pelajaran penting bagi kaum perempuan. Sebagai perempuan ini adalah hal yang memalukan, bukan tentang “apa yang dialami atau terjadi kepada korban tapi tentang “siapa yang menjadi pelaku pelecehan.“
Untuk perempuan yang menjadi korbannya si Agus ini kok bisa ya mereka dengan kondisi fisik yang lengkap tidak ada perlawanan sama sekali dan dengan mudahnya di rayu sama pria buntung itu.
Sangat kecewa sekali dengan si Agus buntung ini, anehnya lagi korban pelecehan si Agus ini sampai belasan orang jumlahnya sementara dia hanya satu orang dengan kondisi fisik yang terbatas pula.
Saya berharap kepada pihak yang berwajib untuk memberikan hukuman yang setimpal kepada Pria Buntung itu, agar kedepannya tidak melakukan atau mengulangi kejadian yang sama semoga Agus buntung mendapatkan efek jera atas perbuatannya yang keji itu. Geram sekali mendengar dan melihat berita yang beredar di media online.
Untuk perempuan diluar sana, mendengar berita yang sangat ramai diperbincangkan ini besar harapannya untuk kita sebagai perempuan harus pandai “jaga diri” dan “cerdas” bukan untuk orang lain tapi untuk diri sendiri.
Pentingnya menjaga diri bagi kaum perempuan meminimalisir hal bodoh ini terjadi dalam kehidupan kita, dan kalau ada masalah jangan di anggap remeh terus pendam sendiri itulah kenapa kita hidup menjadi makhluk sosial tidak semua masalah yang kita alami kita pendam sendiri ada kalanya kita sharing dengan keluarga, teman teman dan orang orang terdekat kita.



