Ragam

Renungan Senin (4/4/2022)

Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao

SEMANGAT PAGI, dalam Injil hari ini dikisahkan tentang Perempuan Yang Berzinah (Yoh. 8: 1 – 11). Perikop Injil hari ini sama dengan Perikop Injil hari kemarin. Dan ada dua peristiwa yang sangat kontras, yakni pertama Yesus pergi ke bukit zaitun, dan semalaman Ia berdoa tentunya. Ia berdoa kepada Bapa Nya, sebab Ia tahu saat Nya akan tiba. Seperti Nya Yesus pergi sendirian. Dan setelah semalaman Ia berdoa, pagi pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah untuk mengajar banyak orang yang datang kepada Nya. Pada bagian ini, kita belajar dari Sang Guru Sejati kita, sebelum mengajar atau sebelum melakukan kegiatan harian, Ia selalu berdoa, bahkan semalaman. Bagi Yesus doa adalah nafas hidup Nya. Dari doa mengalir lah kekuatan, dan bisa mengubah segalanya. kedua ahli-ahli Taurat dan orang orang Farisi membawa kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka membawa perempuan itu, hanya ingin mencobai dan menjebak Yesus. Dan Yesus sebagai Allah sudah tahu motif mereka. Mereka menjadikan hukum Musa sebagai alasan untuk Yesus menghukum perempuan yang berzinah itu. Tetapi, mereka lupa bahwa Yesus adalah Allah, yang tahu segalanya. Oleh karena itu, ketika mereka berbicara tentang hukum Musa tentang perzinahan, Dia membungkuk menulis ditanah dengan jari Nya. Tidak diketahui apa yang ditulis Nya, dan bisa jadi menulis nama dan daftar dosa mereka satu demi satu, bahkan mungkin mereka juga telah melakukan perzinahan dengan perempuan itu. Mengapa demikian? Sebab, mereka hanya membawa perempuan itu, lalu, pertanyaannya adalah dimanakah laki-laki nya? Sebab, tidak mungkin perempuan itu, melakukan perzinahan sendiri? Dan ketika mereka terus menerus bertanya kepada Yesus, Ia bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka ” barangsiapa diantara kamu tidak berdosa, hendaklah Ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu. Lalu, Ia membungkuk pula dan menulis ditanah”. Namun, apa yang terjadi? Mereka pergi meninggalkan Yesus dan perempuan itu, satu demi satu, karena mungkin mereka sadar bahwa mereka juga telah berbuat dosa, bahkan mungkin telah berbuat zinah dengan perempuan itu, sehingga mereka malu dan meninggalkan Yesus dan perempuan itu. Lalu, yang menarik adalah Yesus berkata kepada perempuan itu ” Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”. Terlepas bahwa Yesus adalah Allah, tetapi doa Yesus semalaman telah mengubah Nya menjadi penuh belas kasihan, penuh Pengampunan kepada perempuan yang berzinah itu, sehingga Dia berkata Aku pun tidak menghukum engkau. Bagaimana dengan kita? Kita pun tidak jauh berbeda dengan ahli ahli Taurat dan orang orang Farisi dan juga perempuan yang berdosa itu. Harus jujur mengakui bahwa kita seringkali juga selalu melihat atau menunjuk kesalahan orang lain, dan lupa melihat kesalahan diri sendiri. Kita dengan mudah menyalahkan orang lain, dan menutup kesalahan diri sendiri. Atau bahkan mungkin Kita juga seringkali menelanjangi kesalahan orang lain, menjelekkan, memfitnah, menghina, menggosip murahan, membicarakan kejelekan orang lain, layaknya ahli ahli Taurat dan orang orang Farisi tadi yang mempermalukan perempuan yang berzinah tadi. Dan tak jarang pula kita seperti perempuan yang berzinah, yang gemar melakukan dosa apa saja. Tetapi, untunglah Tuhan kita adalah Tuhan yang Maha belas kasih, Maharahim, Maha Pengampun. Maka, mari dimasa prapaskah ini, kita bertobat dengan sungguh, selagi Tuhan memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat, dengan berpesan ” jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang” Semoga demikian 🙏🙏

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan