SEMANGAT PAGI, dalam Injil hari ini dikisahkan tentang Tanda Yunus (Luk. 11: 29 – 32). Yunus adalah seorang nabi dari kerajaan Israel (Samaria) yang hidup pada abad ke 8 sebelum Masehi. Dia lah yang mentobatkan orang orang niviwe oleh pewartaannya. Dan Yesus jauh lebih besar dari nabi Yunus. Dia adalah tanda nyata kehadiran Allah di dunia ini. Hal ini dibuktikan dengan pengajaran Nya, pewartaan dan berbagai mukjizat yang dilakukan Nya, mulai dari penyembuhan orang sakit dari berberbagai macam penyakit, pengusiran setan atau roh jahat, dan membangkitkan orang mati. Namun, sayangnya orang orang Farisi dan ahli ahli Taurat, tidak mau menerima dan percaya kepada Nya, sehingga mereka masih meminta tanda kepada Yesus. Tetapi, Yesus berkata ” angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda nabi Yunus”. Sepertinya orang orang Farisi dan ahli ahli Taurat telah membutakan mata indera dan mata hati terhadap apa yang dilakukan oleh Yesus, serta tuli dengan cerita orang tentang Yesus. Bagaimana dengan kita? Bisa jadi angkatan ini adalah angkatan yang jahat, juga berlaku bagi kita, manakala kita mungkin juga seperti orang orang Farisi dan ahli ahli Taurat yang meminta tanda dari Yesus. Padahal dengan iman kita percaya bahwa Tuhan Yesus hadir secara nyata melalui perayaan Ekaristi. Kita memang tidak pernah melihat Yesus. Namun, Dia pernah bersabda ” berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya (Yoh. 20: 29). Dan jika kita meragukan tentang Yesus, itu sama artinya kita meragukan diri kita sendiri. Mengapa? Sebab, kita telah dibaptis dan telah menjadi murid Yesus. Oleh karena itu, kita menjadi tanda kehadiran Yesus bagi sesama. Dan itu harus disadari terus menerus. Dengan demikian, kita akan disebut ALTER YESUS. Semoga demikian šš
