Kas Kosong Bupati dan Wabup Serta DPRD Sikka Yang Paling Bertanggungjawab
Oleh Marianus Gaharpung, dosen FH Ubaya & lawyer di Surabaya
Kaget, tidak percaya, lucu sedih bahkan meneteskan air mata bercampur baur akhirnya timbul ketidakpercayaan publik nian Tana Sikka terhadap Roby Idong dan Romanus Woga sebab gagal mengelola keuangan Pemkab Sikka sehingga mengalami kondisi Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Kosong. Ini ibarat
sebuah perseroan terbatas ketika kas kosong tidak sanggup memenuhi kewajiban (utang) kepada pihak kreditur atau pihak ketiga sehingga masuk kategori pailit (bangkrut). Paling bertanggungjawab adalah direksi dan para komisaris (pengawas). Kabupaten Sikka juga demikian ketika rekening kas umum daerah kosong, maka paling bertanggungjawab Bupati/ Wakil Bupati serta DPRD sebab lembaga yang punya otoritas sebagai pengawasan, pembuat perda dan budgeter mandul tidak mampu sama sekali.
Tidak bisa dibayangkan dampak dari rekening kas umum daerah kosong berdampak beberapa item yang tidak dibayarkan oleh Pemerintah Kabupaten Sikka Sikka yakni kekurangan gaji PNS, honor lembur ASN, honor tenaga ahli, insentif RT dan RW, insentif kader posyandu, insentif guru komite, insentif profesi guru, iuran PBI dan iuran Pemda di BPJS Kesehatan, pihak ketiga yang sudah berkontrak, belanja makan minum, belanja hibah, belanja honor non PNS dan lain sebagainya.
Bupati dan wakil bupati serta jajarannya hanya bekerja mengandalkan PAD, DAK serta DAU adalah ciri pemimpin di daerah yang gagal bukan sesuatu yang harus dibanggakan karena model pemimpin yang tidak kreatif (monoton), semua orangpun bisa. Justru yang dibutuhkan pemimpin daerah dengan konsep desentralisasi lebih cerdas, kreatif inovatif berani ambil risiko dalam mengembangkan pola reinventing government (mewirausahakan birokrasi). Bupati wakil bupati serta jajaran aparatur sipil negara di Sikka wajib menjadi pribadi- pribadi yang inovator mencapai kesuksesan bukan karena memandang adanya risiko dari tindakannya, tetapi kemampuan untuk melihat peluang dari risiko yang akan dihadapi serta memanfaatkan semua sumber daya baik manusia dan alam serta budaya yang ada di Nian tana Sikka menjadi sebuah jalan sukses menuju Kabupaten Sikka yang cemerlang bukan ambruk seperti saat ini.
Kabupaten Sikka terbilang lebih menonjol dari berbagai aspek jika dibandingkan kabupaten- kabupaten lainnya di Flores. Banyak potensinya yang bisa direkayasa menjadi nilai ekonomis yang dijual di pasaran. Tergantung bupati wakil bupati mempunyai ide kreatif kerja serius serta punya strategik yang konkrik bukan janji melulu yang terjadi selama ini.
Bagaimana caranya?
Pertama, Bidang pariwisata, dan budaya kesenian tarian. Caranya dengan mengundang para pegiat pariwisata dan kesenian bahas bersama melihat peluang, tantangan dan target yang bisa diperoleh. Jika sudah mendapatkan masukkan datangi kementrian pariwiasata, kementrian desa, dan lain lain meminta arahan serta suntikan dana pasti dapat syaratnya terus bangun komunikasi yang baik rendah hati dengan anggota DPR RI daerah pemilihan Sikka. Karena sepengetahuan kami, pemerintah dan DPR Pusat sifatnya menunggu justru daerah harus kreatif terbuka terus intens bangun komunikasi positif. Tetapi jika bupati dan/atau wakil bupati menganggap diri paling pintar, angkuh tidak mau dikritik, maka Kabupaten Sikka terkebalakang terus serta tidak perlu disesali rekening kas umum daerah defisit terus akhirnya kosong.
Contoh konkrit Kabupaten Banyuwangi termasuk salah satu kabupaten dengan PAD termasuk rendah dibandingkan kabupaten kabupaten lain di Jawah Timur. Atas kerja keras serta tangan dingin Bupati Banyuwangi, Azwar Anas, pria kelahiran, Banyuwangi 6 Agustus 1973 ini, yang kini menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengalami perkembangan luar biasa. Beliau mengeksekusi anggaran serta program kerjanya dimulai dengan kebutuhan riil masyarakat Banyuwangi tidak keakehan (kebanyakan) rencana muluk. Beliau mulai mengkaji postur anggaran yang ada selama ini lalu diamatin potensi SDM, alam serta budaya pariwisata alam. Dari situ, Anas sebagai orang nomor satu di Banyuwangi saat ini mulai dengan terus membangun komunikasi baik secara formal informal yang intens dengan anggota DPRD Banyuwangi serta Forkopimda. Dengan satu kesepahaman dan kesepakatan, maka Anaz mulai mengeksekusi semua potensi yang ada tiga tahun periode pertama kepemimpinannya, Banyuwangi keluar dari keterpurukan dulu dijuluki kabupaten mati menjadi kabupaten yang pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jatim. Semua potensi alam terutama pariwisata, budaya kesenian tarian gandrong mendunia terbukti wisatawan mancangara atau nasional sebelum ke Kuta Bali pasti singgah di Banyuwangi. Hotel berbintang tumbuh pesat pertanda ekonomi bergerak sehingga tidak pernah terbetik berita rekening kas umum daerah Pemkab Banyuwangi kosong.
Kedua, Cara kelola pemerintahan menjadi berbasis mekanisme pasar adalah melalui penyusunan produk peraturan daerah yang tegas terhadap mekanisme pasar, penciptaan informasi terhadap masyarakat, mengutamakan permintaan dan kebutuhan masyarakat. Banyak sekali potensi pertanian perkebunan tetapi masyarakat petani tetap saja dengan pertumbuhan ekonominya sangat prihatin. Bagaimana Pemkab Sikka mengatasi problem ekonomi para petani. Dalam public hearing dengan Buputi Roby Idong dan para kepala Dinas, kami menyarankan coba Pemkab Sikka mengundang minta pemikiran/ masukkan terbaik yang saling menguntungkan antara pemerintah, orang orang Cina (pelaku bisnis) dan warga petani di Sikka dalam tata kelola hasil bumi pertanian/ perkebunan. Kesemuanya ini dikondisikan melalui suatu Market’s Institusi yakni PD Mawarani yang selama ini mati suri diberi peran ini untuk mengatur harga penawaran dan permintaan hasil bumi tetap koordinasi Dinas Perdagangan agar menekan atau mengurangi gap pasar yang secara benderang sedang terjadi dan dipraktikan selama ini di Sikka. Tujuannya agar terjadi provit motive untuk kegunaan publik, sudah otomatis meningkatkan pendapatan penambahan jumlah pajak dan retribusi bagi Pemkab Sikka.Tetapi, saran kami dianggap kritik yang negatif bukan ide potensial yang perlu disikapi.
Ketiga, implemetasi anggaran pembangunan jangan berorientasi politis. Maksudnya dalam penyelenggaraan pelayanan, pemerintah hendaknya jangan hanya berkutat pada program-program kerja yang monoton hanya diarahkan pada konstituen saja, berbau politik, tidak tepat sasaran. Dalam hal ini pola pembangunan didasarkan pada massa pemilih yang banyak memilih pasangan bupati/ wakil bupati serta anggota- anggota dewan, maka pembangunan akan monoton saja. Jujur saja rekening kas umum daerah kosong karena salah mengurus kabupaten ini. Penggunaan uang tidak berdasarkan perencanaan yang matang. Setiap saat uang digunakan dengan dasar pokoknya ada nota dinas baik itu dari bupati, sekda atau kepala dinas diperparah lagi oknum oknum dewan mandul, tumpul tidak mampu sama sekali dalam mengeksekusi otoritas kewenangan yang diberikan undang undang. Akhirnya terjadi kondisi paling buruk pertama kali dalam sejarah Kabupaten Sikka adalah rekening kas umum daerah kosong. Oleh karena itu, paling bertanggungjawab Roby Idong dan Romanus Woga sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sikka dan DPRD Sikka. Kabupaten ini bisa diselamatkan jika figur Bupati Wakil Bupati dan DPRD 2024- 2029, tidak saja cerdas tetapi mempunyai komitmen berani ambil keputusan, mampu memahami peraturan hukum, rendah hati suka membuka diri dalam komunikasi dan jangan keakehan rencana muluk muluk bekerjalah dalam diam, nanti publiklah yang akan memuji bahwa Sikka memang benar kabupaten barometer politik dan ekonomi di Flores dan NTT.
Semoga!