Dalam Kesederhanaan Mawu Rayakan Momentum Lebaran Bersama Para Wartawan di Ende
Jumat (21/4/2023) Warung Mama Wulan (Mawu) yang terletak di Jalan El Tari Kota Ende tepatnya di samping Kantor DPRD Kabupaten Ended an Kantor Sat Pol PP Setda Ende terlihat lebih ramai dari biasanya.
Terlihat puluhan wartawan yang biasa menyambangi Warung Mawu setiap hari dan hari itu kembali lagi ke warung tersebut dan terasa lebih istimewa karena hari itu yang empunya warung sedang merayakan momentum Lebaran 1 Syawal 1444 Hijriah.
Sebagai ungkapan kebahagiaan, Mama Wulan lantas merayakan bersama rekan-rekan wartawan yang setiap hari menyambangi warungnya tersebut.
Bagi Mama Wulan para wartawan tidak lagi sekedar menjadi konsumen warungnya meskipun terkadang ada yang bon namun adalah sahabat dan teman diskusi meskipun terkadang “bersebrangan”namun itulah dinamika demokrasi.
Kepada beberapa wartawan yang berperilaku “aneh” terkadang Mama Wulan memberikan wejangan yang terkadang keras namun tidak lantas membuat wartawan tersinggung dan ketika sudah memberikan wejangan dia lantas memberikan makanan dan minuman layaknya seorang ibu kepada anak-anaknya.
Dan untuk bayaran makanan mama wulan sambil senyum iya berkata, kapan-kapan dulu, padahal barang yang dia jual itu dia beli di pasar secara kontan.
Maka tentu tidaklah berlebihan kalau Mama Wulan membagikan kebahagiaan bersama para wartawan.
Bagi wartawan warung mama Wulan tidak lagi sekedar sebuah warung namun lebih menjadi tempat istirahat dan diskusi tentang isu-isu daerah hingga nasional. Terkadang isu-isu strategis daerah justru lahir dari warung sederhana tersebut.
Berimbas dari hubungan personal tersebut maka ketika ada undangan non formal dari sesame teman wartawan tak pelak puluhan wartawan mendatangi Warung Mama Wulan memberikan ucapan selamat kepada yang empunya warung sambil menikmati hidangan ala kadarnya berupa ketupat dan opor ayam.
Menu yang sederhana memang namun datang dari ketulusan hati tuan warung yang memang ingin berbagi kebahagiaan dengan para jurnalis di hari yang fitri.
Bagi para jurnalis mendatangi warung Mama Wulan saat Lebaran terasa ringan karena memang mama wulan bukanlah seorang pejabat sehingga tidak ada beban entah mau datang atau tidak.
Hal ini tentu beda rasanya mendatangi rumah pejabat ada kesan terpaksa karena kalau tidak datang nanti dibilang apa. Terasa tidak enak karena pejabat tersebut adalah atasan yang mau dan tidak mau ataupun suka dan tidak suka terpaksa datang.
Yang dikuatirkan oleh pemilik warung saat itu adalah justru kalau wartawan tidak datang nanti masakannya tidak habis padahal dia menyiapkan makanan dalam jumlah yang banyak.
Namun demikian apa yang dikuatikan oleh empunya pemilik warung tidak terbukti karena dalam tempo 1 jam semua menu masakannya ludes.
Pesan positif bagi kita semua bahwa meskipun dalam kesederhaannya Mama Wulan mampu menggelar open house bagi sesame dan open house bukan milik para elit semata.
Mama Wulan mampu berbagi dengan sesama dengan apa yang dia miliki dan dia berbagi bukan dari kelebihan namun dari hati yang sederhana dan pribadi yang tulus iklas.