Bapak dan Ibu Beragama Islam Dampingi Anak Terima Komuni Pertama di Paroki St Yosef Onekore,Ende
ENDE,GlobalFlores.com—Pada Perayaan Ekaristi Kudus Penerimaan Komuni Pertama, Minggu (25/9/2022) di Gereja Katolik, St Yosef Onekore,Ende, ada pemandangan yang cukup unik yakni ada seorang anak yang berkesempatan menerima komuni justru didampingi oleh bapak dan ibunya yang beragama Islam.
Seperti dikutip dari media online,Florespos.net,pasangan suami istri iru, Candra Halim dan istrinya Cyntia Jegho mendampingi anak mereka, Ciquita Bhara menerima Komuni Pertama bersama 169 anak Katolik lainnya.
Siswa kelas 5 SDI Ende 10 ini tampak begitu bahagia bersama kedua orangtuanya yang berbusana Muslim di Gereja Onekore.
Candra Halim dan Cyntia Jegho, ayah dan ibu dari Ciquita mengaku bangga dan bahagia bisa diizinkan untuk mendampingi anak mereka menerima Komuni Pertama di Gereja Onekore.
Mereka berbangga karena mendapatkan perlakuan yang sama dengan umat lainnya selama mengikuti proses Komuni Pertama
Alhamdulillah, kami senang dan bahagia bisa mendampingi anak kami untuk menerima Komuni Pertama. Semua ini telah kami bicarakan bersama keluarga besar. Kebetulan saya memiliki 4 orang anak. Dua dari anak saya memeluk agam Katolik, sementara dua lainnya memeluk agama Muslim,” kata Cyntia Jegho, ibunda Ciquita di Gereja Onekore.
“Kami menjalankan kehidupan yang biasa saja dalam rumah. Semua diberikan kesempatan beribadah sesuai agama masing-masing. Kami bersyukur karena mendapatkan izin dari Pastor Paroki dan umat Katolik lainnya untuk boleh hadir dan mendampingi anak kami Ciquita menerima Komuni Pertama hari ini,” katanya.
Hal senada disampaikan ayahnya, Candra Halim. Menurut Candra, anaknya telah dipermandikan sebagai umat Katolik sejak kecil.
Candra mengaku bahagia karena akhirnya boleh mendampingi sang buah hati untuk menerima Komuni Pertama.
Pastor Paroki Onekore, Pater Krispinianus Lado, SVD mengatakan, peristiwa ini merupakan satu yang luar biasa.
Menurut Pater Pian Lado, dalam proses persiapan Komuni Pertama, keluarga ini telah berkonsultasi dan meminta untuk mendampingi anaknya dalam penerimaan Komuni Pertama.
Ia mengizinkan untuk ikut perayaan sebagai pendamping. Sementara selama masa pembinaan mereka tidak ikut.
Kita terbuka dan berikan kesempatan untuk mereka dampingi anaknya yang mau menerima Komuni Kudus. Ini tentu sesuai dengan spirit gereja dan SVD yang selalu membangun dialog dan terbuka kepada semua pemeluk agama,” kata Pater Pian Lado.
“Ini merupaka satu kebahagiaan bagi keluarga ini dan juga bagi kita semua sebagai umat manusia. Ini tentunya sesuai tema perayaan Komuni Pertama tahun ini, ‘Saat Tuhan Kita Yesus Kristus Menyatakan Diri-Nya’,” katanya.
Kata Pater Pian, gereja terbuka untuk semua orang boleh mengikuti perayaan dan umat Katolik merasa tidak terganggu.
“Gereja selalu terbuka kepada umat beragama lain untuk menjalankan ibadahnya sepanjang tidak mengganggu umat kita (Katolik). Kita betul membangun toleransi dan juga kita berbangga bahwa semua umat dapat menerima ini dengan hati yang tulus dan ikhlas,” kata Pater Pian Lado.
Perayaan Ekaristi Kudus Komuni Pertama bagi 170 anak di Paroki Santo Yosef Onekore berlangsung khidmat dan meriah.
Perayaan ini dipimpin Pater Pian Lado, SVD dengan didampingi Imam Konselebran, Pater Avent Saur, SVD, Pater Viland Nasrudin, SVD, Pater Kharis Djuwa, SVD dan RD. Yoris Role
Perayaan ini bertambah meriah dengan penampilan luar biasa dari paduan suara SMPK Santa Ursula Ende. Penampilan anak-anak Ursula bersama para guru dengan diiringi musik Kolintang menambah khidmat perayaan ekaristi komuni pertama.
Ketua panitia, Yoseph Primus Bhato, wakil orang tua anak komuni pertama, Eman Teku, serta wakil anak-anak peserta komuni pertama menyampaikan terima kasih atas kerja keras dan kerja sama semua pihak sehingga seluruh rangkaian acara perayaan Ekaristi Kudus dapat berlangsung dengan baik dan benar. (*)
Inilah prinsip keterbukaan umat beriman tanpa memandang perbedaan dan wujud hakiki orang NTT yang toleran