3.636 Balita Terkena Stunting Flotim Masih Zona Kuning
LARANTUKA,GlobalFlores.com— Prevalensi stunting Kabupaten Flores Timur pada Bulan Februari 2022 yang masih menunjukan angka sebesar 20,4 persen atau sebanyak 3.636 balita yang terkena stunting.
Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si, mengatakan hal itu dalam sambutanya saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPPPA) di Aula Setda Flores Timur, Selasa (12/7/2022).
Hadir dalam rakor itu, Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si, bersama Penjabat Ketua TP. PKK Kabupaten Flores Timur Ny. Stefani Sri Mutarti Rihi, S.Sos., Dandim 1624 Flores Timur, Letkol Inf Tunggul Jati selaku bapak asuh anak stunting di Flores Timur bersama Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXII Kodim 1624, Ny. Fika Tungul Jati, Sekretaris Daerah Kabupaten Flores Timur, Paulus Igo Geroda, S.Sos, M.A.P, bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Flores Timur, Ny. Rina Nugrohowati Geroda.
Dalam siaran persnya yang diterima media ini, Penjabat Bupati Flotim mengungkapkan bahwa rakor ini dilaksanakan atas fakta bahwa data prevalensi stunting kabupaten Flores Timur pada bulan Februari 2022 yang masih menunjukan angka sebesar 20,4 persen atau sebanyak 3.636 balita stunting.
Penjabat Bupati lalu menyoroti posisi Flores Timur yang masih berada di lima besar kabupaten dengan angka stunting yang masih cukup besar. Penjabat Bupati menekankan tentang target penurunan angka stunting sebesar 10 persen yang wajib diusahakan oleh setiap daerah di NTT sesuai komitmen bersama Gubernur Provinsi NTT, Victor Laiskodat bersama para Bupati dan Walikota pada rapat koordinasi bulan Oktober 2021 dan dipertegas kembali melalui rapat kerja di Waingapu beberapa waktu yang lalu.
Menyadari fakta yang ada ini, Penjabat Bupati Flotim, Doris Rihi, kemudian mengajak semua pihak yang terkait dalam usaha percerpatan penurunan stunting ini untuk mengevaluasi program-program yang telah dijalankan.
“Dalam rapat ini juga kita mengevaluasi diri, apa yang telah kita lakukan, dan apa rencana aksi yang akan kita lakukan ke depan,”katanya.
Doris Rihi menjelaskan bahwa peran pemerintah daerah sudah cukup maksimal di dalam usaha menurunkan angka stunting, termasuk di dalamnya dukungan kebijakan melalui Penegasan Bupati tentang pemanfaatan dana desa untuk mengurangi stunting, juga penyediaan anggaran serta mengadakan rapat-rapat koordinasi bersama yang sudah dilaksanakan pemerintahan kabupaten sebelumnya sejak tahun 2021 bersama para camat.
“Puji syukur, kita tidak berada di dalam zona merah. Kita masih berada dalam zona kuning. Dan, kita masih cukup baik dalam penanganan stunting. Namun hal itu tidak boleh membuat kita bangga karena dari hasil evaluasi internal, hingga saat ini belum terjadi penurunan angka stunting secara siginfikan,” lanjutnya sembari menyoroti beberapa desa dan kecamatan yang memiliki angka stunting yang cukup tinggi.
“Saya minta semua kita serius mengevaluasi diri. Kalau ada data yang disajikan oleh Pak Sekda atau penaggungjawab tingkat kabupaten ini, tolong dinikmati sebagai data. Jika ada yang harus dikoreksi, bisa dikomunikasikan secara baik, tidak usah diributkan karena ini adalah tanggung jawab semua kita,”kata Doris.
“Selaku Penjabat Bupati Flotim, saya meminta dan menegaskan kepada semua kita, untuk kita wujudkan tindakan nyata itu dalam tugas dan tanggung jawab kita sesuai fungsi kita masing-masing baik tingkat desa atau kelurahan, kecamatan dan kabupaten,”katanya.
Penjabat Bupati juga meminta keterlibatan semua instansi dalam mendukung gerakan ini sesuai dengan bidang kerjanya melalui kegiatan-kegiatan yang berdampak langsung maupun tidak langsung kepada penurunan angka stunting di Flores Timur.
“Mudah-mudahan, di akhir tahun ini kita sudah bisa bergerak dari 20 ke 15 persen. Itu sudah sangat luar biasa,”kata Doris Rihi.
Di akhir sambutannya, Penjabat Bupati mendorong agar rakor ini dapat menghasilkan rekomendasi tertulis tentang rencana-rencana aksi yang terukur dan dapat dievaluasi pada kesempatan mendatang sembari berharap ada kerjasama yang dibangun dengan Dandim 1624 Flores Timur sebagai bapak asuh anak stunting.