Patroli Daerah

Ini Kata Kapolres Ende Soal Mayat Yang Dibawa Ke Polsek Maurole

ENDE, GlobalFlores.com—Kapolres Ende, AKBP Andre Librian, S.IK mengatakan bahwa korban Konterius Poto yang mayatnya dibawa ke Polsek Maurole meninggal bukan karena kelalain polisi namun disebabkan oleh factor lain jadi tidak ada hubungan sebab akibat kematian korban dengan pihak kepolisian.

Hal ini dikatakan Kapolres Ende, AKBP Andre Librian kepada GlobalFlores.com di Ende, Rabu (11/5/2022).

Kapolres Andre menceritakan bahwa sesuai dengan laporan anggota di lapangan menyebutkan bahwa sebelumnya korban menderita sakit dan sempat dirawat di Puskesmas namun karena keterbatasan sarana yang ada di Puskesmas maka korban  dirujuk ke Maumere yang memang berdekatan dengan Kecamatan Kota Baru.

Korban saat dibawa di Polsek Maurole. (GF/Istimewa)

Namun demikian sebelum sampai di Maumere korban meninggal dunia. Dan oleh kerabat korban yang bersangkutan malah dibawa ke Polsek Maurole.

Kapolsek Andre mengakui bahwa sebelumnya korban dikeroyok oleh sejumlah orang.

Dalam kasus itu baik korban dan pelaku hendak berdamai yang dimediasi oleh tokoh masyarakat maupun para mosalaki (tokoh adat-red). Namun sebelum jalan damai diambil korban keburu meninggal dunia.

Kapolres Andre membantah bahwa polisi lamban dalam menangani kasus pengeroyokon yang menimpa korban.

“Polisi memang memberikan kesempatan kepada para pihak untuk menempuh jalan damai karena tidak semua kasus harus diselesaikan dengan proses hukum apalagi para pihak juga mau menempuh jalan damai,”kata Kapolres Andre.

Meskipun demikian pasca korban meninggal maka polisi akhirnya membekuk para pelaku pengeroyokan dan dibawa ke Polres Ende guna menjalani proses hukum.

Menyikapi kasus tersebut Kapolres Andre menghimbau kepada masyarakat agar menyelesaikan suatu masalah dengan hati yang dingin jangan mengedepankan kekerasan apalagi di suatu daerah atau kampung rata-rata masih berhungangan darah atau kerabat.

Sebelumnya diberitakan puluhan warga keluarga korban atas nama, Konterius Poto membawa mayat yang bersangkutan kedalam Polsek Maurole, Selasa (10/5/2022).

Menurut keluarga korban,Robertus Wedho tindakan tersebut sebagai respon atas langkah kepolisian yang dinilai lamban dalam menangani kasus pengeroyokan yang menimpa Konterius Poto sampai yang bersangkutan meninggal dunia.

Robertus mengatakan bahwa beberapa waktu lalu korban atas nama,Konterius Poto dikeroyok oleh sejumlah warga sehingga mengalami kritis.

Kasus tersebut lantas oleh keluarga korban dilaporlkan ke Polsek Maurole namun demikian sikap kepolisian terkesan lamban menangani kasusnya dengan alasan kurang bukti. (rom)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan