Renungan Kamis (10/3/2022)
SEMANGAT PAGI, dalam Injil hari ini dikisahkan tentang Hal Pengabulan Doa (Mat. 7: 7 – 12). Doa merupakan ciri orang beriman. Tidak hanya cukup disini, namun doa merupakan nafas hidup seorang beriman. Artinya, kalau seseorang tidak pernah atau jarang berdoa, berarti walau dia hidup, tetapi sesungguhnya dia mati secara rohani atau spiritual atau jiwanya mati. Oleh karena itu, doa sesungguhnya adalah kebutuhan primer untuk jiwa kita. Dan barangkali ada diantara kita yang rajin dan tekun berdoa, namun merasa doa nya sia sia, karena tidak dikabulkan, akibatnya mereka atau kita pun frustasi, putus asa, malas berdoa. Jika kita rajin dan tekun berdoa, namun belum dikabulkan, maka bisa jadi karena: pertama kita salah berdoa, dalam arti kita memaksakan kehendak kepada Tuhan. Oleh karena itu, Yesus mengingatkan kita tiga kata kunci dalam berdoa, yakni: meminta, mencari dan mengetuk pintu hati Tuhan. Dengan meminta, mencari dan mengetuk, adalah ciri orang yang rendah hati. Oleh karena itu, dalam berdoa dibutuhkan sikap kerendahan hati. kedua Tuhan sedang merencanakan yang terbaik bagi kita, yang berdoa dan berharap kepada Nya. Ingatlah, bahwa rencana Tuhan jauh lebih indah dari pada rencana kita. Dia lebih tahu kebutuhan kita dari pada keinginan kita sendiri. Dan bisa jadi juga, Tuhan belum mengabulkan doa kita, karena Dia mau menguji kesabaran kita dalam beriman. Dan barangkali kata kata St. Teresa Kanak-kanak Yesus ini, menguatkan dan meneguhkan iman kita, yakni: ” apabila Engkau tidak mengabulkan doa ku, ya Tuhan aku makin mencintai Engkau”. Jadi, bukan sebaliknya, jika doa kita tidak dikabulkan, maka kita menjadi putus asa, malas, frustasi bahkan sampai meninggalkan atau menjauh dari Tuhan. Jadi, ingatlah kata kata St. Teresa dari Kanak-kanak Yesus, harus semakin mencintai Yesus, sebab Tuhan sedang menguji kesabaran dalam kita beriman, dan Tuhan sedang merencanakan yang terbaik dan terindah buat kita yang berdoa dan berharap kepada Nya. Amin šš