Pelanggan Menunggak Diatas Tiga Bulan Perumda Tirta Kelimutu Lakukan Pemutusan Sambungan Rumah

ENDE,GlobalFlores.com-Langkah tegas dilakukan oleh manajemen Perumda Tirta Kelimutu,Ende, yang akan memutuskan sambungan rumah (SR) bagi pelanggan yang menunggak pembayaran rekening air diatas tiga bulan.
Plt Dirut, Donata M.A Ladapase,S.H, mengatakan hal itu kepada GlobalFlores.com di Ende, Rabu (5/2/2025) di Ende.
Sebelumnya dalam WA group manajemen Perumda Tirta Kelimutu mengeluarkan pengumuman dari Direktur Perumda Air Minum Tirta Kelimutu ditujukan kepada para pelanggan jasa air Minum Perumda Tirta Kelimutu.
“Kami menyampaikan permohonan maaf sebelumnya atas pelayanan kami apabila belum memuaskan bapak atau ibu pelanggan selama ini, akan tetapi kami terus berusaha untuk tetap mempertahankan kinerja pelayanan kami dengan siap sedia dalam menjawab setiap keluhan pengaduan yang disampaikan,”tulis admin dalam WA group tersebut.

Namun, satu hal yang perlu bapak dan ibu ketahui bahwa beban operasional semakin meningkat untuk kebutuhan pemeliharaan dan perbaikan jaringan instalasi perpipaan dan accesories lainnya.
Oleh karena itu, kami mengharapkan dukungan dan kerjasamanya untuk keberlanjutan Perumda agar bapak dan ibu sekalian dapat membayar tagihan rekening air tepat waktu.
Ini merupakan penyampaian remsi atas nama Manajemen Perumda dan bagi bapak dan ibu pelanggan yang memiliki tunggakan diatas 3 bulan akan kami lakukan pemutusan sambungan rumah,sebagaimana yang tertulis dalam WA group Perumda tersebut.
Sebelumnya pernah diberitakan bahwa manajemen Perumda Tirta Kelimutu dibawah nahkoda baru, Donata M.A Ladapase,S.H selaku Plt Dirut, menurunkan tim ke lapangan guna melakukan penagihan sekaligus penertiban terhadap para pelanggan yang enggan membayar rekening air sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh pihak manajemen.
Donata M.A Ladapase mengatakan bahwa untuk menciptakan iklim usaha yang baik maka diperlukan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban dari para pelanggan Perumda Tirta Kelimutu.
Namun yang terjadi saat ini adalah terkadang ditemukan adanya pelanggan yang terkesan enggan untuk membayar rekening air sebagaimana aturan yang berlaku.
“Idealnya para pelanggan diberi kesempatan untuk membayar rekening air pada tanggal 1 hingga 20 setiap bulan namun yang terjadi adalah masih ada sejumlah pelanggan yang enggan membayar sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan bahkan menunggak dalam waktu yang lama hingga 3 bulan bahkan lebih,”kata Donata M.A Ladapase.
Untuk itu maka demi menciptakan ketertiban dalam proses pembayaran maka pihak manajemen menurunkan tim untuk melakukan penertiban,ujar Donata M.A Ladapase.
Dalam penertiban itu untuk pelanggan yang menunggak dalam waktu 1 hingga 3 bulan diberikan kesempatan untuk segera membayar rekening.
Namun khusus untuk pelanggan yang telah menunggak lewat dari 3 bulan bahkan hingga 4 bulan dan seterusnya maka pihak manajemen tak segan-segan melakukan penertiban dengan cara memutuskan aliran air dari pelanggan yang bersangkutan ujar Donata M.A Ladapase.
“Manajemen telah memiliki data nama-nama pelanggan yang menunggak dalam waktu yang lama dan ketika turun ke lapangan maka akan dilakukan pemutusan aliran air kepada pelanggan yang menunggak tersebut,”kata Donata.
Pasca pemutusan apabila pelanggan yang menunggak tersebut ingin agar dilakukan pemasangan kembali maka yang bersangkutan wajib membayar tunggakan dan juga kepadanya diberikan biaya untuk penyambungan kembali baru sebesar Rp 300 ribu,ungkap Donata.
Langkah yang dilakukan oleh pihak manajemen tersebut ungkap Donata sebagai salah satu upaya untuk menyehatkan perusahaan sehingga dengan demikian perusahaan menjadi sehat dan operasional perusahaan bisa berjalan normal.
“Semua biaya operasional perusahaan berasal dari pelanggan maka dibutuhkan kerjasama dan dukungan dari pelanggan,”kata Donata.
Artinya ada hak dan kewajiban karena hak dari pelanggan adalah mendapatkan pelayanan air namun demikian apabila haknya sudah terpenuhi tentu kewajiban untuk membayar rekening air harus dijalankan sehingga tercipta keseimbangan.
“Jangan hanya menuntut hak sementara kewajiban diabaikan,”katanya.
Donata mengatakan bahwa pada saat melakukan penertiban pihaknya terkadang menghadapi kendala dari sejumlah pelanggan yang keberatan apabila aliran air ke rumahnya diputuskan dengan alasan belum dilakukan sosialisasi.
Menghadapi kondisi demikian ujar Donata pihaknya meminta pengertian baik dari pelanggan yang bersangkutan bahwa hal tersebut bukan baru pertama kali namun sudah seringkali dilakukan oleh pihak manajemen.