Regional

Partai Hanura  DPRD Sikka Ajak SKPD Jalin Kemitraan Dengan Instansi Eksternal

MAUMERE, GlobalFlores.com  – Partai Hati Nurani Rakyat ( Hanura) mengajak seluruh SKPD untuk menjalin kemitraan dengan instansi  eksternal  dan dapat membangun koordinasi yang efektif  dengan kementerian, Lembaga dinas atau badan di Tingkat Provinsi.

Hal ini disampaikan juru bicara Partai Hanura, Antonius Bata dalam Pemandangan Umum Fraksi,  Senin (20/11/2023)  Ruangan Paripurna DPRD Sikka.

Anton menyampaikan bahwa  SKPD  harus mampu membangun koordinasi lebih aktif dengan semua stakeholder termasuk diantaranya kementerian dan lembaga dinas atau badan di Tingkat Provinsi, bahkan dengan pihak swasta  sehingga menjadi solusi  untuk mendukung  program  dan kegiatan yang tidak dapat sepenuhnya  dibiayai  dari APBD Tahun 2024.

Dikatakan mencermati Pengantar Nota Keuangan  Atas Rancangan Peraturan Daerah  tentang APBD  Kabupaten Sikka tahun anggaran 2024  dan satu buah Rancangan Peraturan Daerah lainnya.

Oleh karena itu Fraksi Partai Hanurapun memberikan beberapa catatan diantaranya tentang pendapatan daerah dan belanja daerah.

Menurut Anton PAD perlu mendapat  perhatian lebih terutama  dalam meningkatkan efisiensi  dan efektivitas  dalam pengelolaan pajak daerah  dan restribusi daerah. 

Sementara pengelolaan kekayaan daerah  yang dipisahkan juga perlu dipertimbangkan  secara cermat untuk memastikan  optimalisasi potensi sumber daya.

Berdasarkan hasill peninjauan fraksi partai Hanura lanjut Anton,  angaran pendapatan daerah direncanakan  sebesar Rp 1.239.920. 111.450. sementara PAD memiliki komponen yang cukup berfariasi  hal itub terlihat dari DAU dari pemerintah  pemerintah pusat yang mencapai  Rp 1.066.378.546.000.

“Kami  dari Fraksi Hanura mempertanyakan  sejauh mana ketergantungan pada pendapatan transfer, khususnya DAU? Apa upaya konkrit untuk  diversifikasi  sumber pendapatan daerah,”kata Anton.

Sementara itu untuk anggaran belanja daerah yang mencapai  RP 1.289.442.982.636, patut mendapat perhatian yang serius. Menurut Anton sebagian besar anggaran  yaitu Rp 991.533.581.597 dialokasikan untuk belanja  operasional.

Pertanyaannya, sejauh mana  efektivitas dan efesiensi  pengelolaan belanja operasional, khususnya dalam belanja pegawai .

Fraksi Hanura mempertanyakan apakah telah dilakukan evaluasi  untuk memastikan bahwa  setiap rupiah yang dikeluarkan mampu memberikan  dampak yang maksimal  bagi masyarakat Nian tana Sikka. Dikatakannya, belanja modal senilai Rp 70.820.940.270 menjadi titik terang dalam rangka mendukung  pembangunan ddaerah.

“Bagaimana kita memastikan bahwa belanja modal  akan memberikan hasil  yang berkelanjutan  dan berdampak   poisitif bagi perkembangan daerah kita,”kata  Anton.

Anton menambahkan bahwa pembiayaan daerah mengalami defisit APBD senilai Rp 49.522.871.186, patut dicermati. 

  “sumber daya ini diperoleh  dari penerimaan pembiayaan daerah  yang bersumber dari perkiraan sisa lebih  perhitungan anggaran  tahun sebelumnya,”kata  Anton.  (rel)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan