Pekerjaan Jalan Bersumber Dari Dana Inpres di Desa Selalejo Kabupaten Nagekeo Sangat Lamban
MBAY,GlobalFlores.com- Pelaksanaan pekerjaan ruas jalan yang bersumber dari Dana Inpres sebesar Rp 14 Miliar yang melintasi Desa Selalejo,Kecamatan Mauponggo,Kabupaten Nagakeo atau yang dikenal dengan segmen pekerjaan Dari Kotakeo, Pusu, Ua, Liabanga, sangat lamban pelaksanaannya.
Kepala Desa Selalejo, Yohanes Fakunda Senda mengatakan hal itu melalui pesan WA kepada GlobalFlores.com di Ende,Rabu (25/10/2023).
Pria yang disapa Kun mengatakan bahwa terkait pekerjaan jalan yang dibiayai dari Dana Inpres telah diawali sosialiasi sejak 15 Agustus 2023 dan dilanjutkan dengan seremonial adat pembukaan.
Masyarakat setempat sangat antusias menyambut program ini namun sayangnya pelaksana kegiatan yang dilakukan oleh PT Surya Agung Kencana ( SAK) bergeraknya cukup lambat.
“Alat berat berupa eksavator yang lama jadi pekerjaannya menjadi lambat. Sampai hari ini saluran,TPT,Deker belum juga dikerjakan,”kata Kun.
Kun mengatakan bahwa pihaknya memang memaklumi bahwa pihak rekanan sempat mengalami kedukaan namun itu bukan lantas dijadikan alasan pembenaran sehingga pekerjaan menjadi lamban.
“Betul sebulan yang lalu 2 Minggu tidak kerja kita maklumi tapi setelah itu aktifitas pekerjaannya tidak terlalu rutin,”kata Kun.
Kun menjelaskan bahwa sebelumnnya ruas jalan yang ada telah dilakukan sosialisasi dan pemberkatan maupun seremoni adat yang dihadiri oleh Kepala Desa Selalejo dan Rd. Tadeus Depa selaku Pastor Paroki St. Yosef Doki.
Kegiatan dihadiri oleh tim sosialisasi dari Satker PJN 4 NTT juga Kepala Desa Selalejo Timur, Kepala Desa Ua, Ketua BPD Selalejo ,Selalejo Timur,Ua.
Juga ikut dihadiri oleh para kepala suku masing-masing Kepala suku sela dan lima kepala ngapi yaitu Ngapi Sa’o Mere,Ngapi Sa’o Guyu, Ngapi Ebu Ndu’a, Ngapi Bhela Rea, Ngapi Ito Ogo. Kepala Suku Lejo dengan 8 ketua Ngapi yaitu, Ngapi Gati Kune,Ngapi Bara Bupu,Ngapi Bhisa Yau,Ngapi Ceme Nuwa, Ngapi Dhai Lo’a,Ngapi Biku Tao,Ngapi Goa Bhaya,Ngapi Talo Toyo.
Serta para tokoh masyarakat ,tokoh adat ,tokoh pendidik,tokoh perempuan,Tokoh muda.
Dalam pernyataan sikap para kepala suku menyatakan dengan istilah adat (Sulu dhu repa gena) yang artinya mereka merelakan semua yang mereka miliki untuk digunakan pembangunan umum.
Mereka merasa tidak dirugikan karena sejak Indonesia Merdeka di daerah mereka belum merasakan jalan beraspal,ujar Kun.
Kun berharap agar pihak rekanan yang dipercayakan untuk pekerjaan tersebut mempercepat proses pekerjaan sehingga warga bisa segera bisa menikmati jalan yang kondisi baik dibandingkan dengan kondisi saat ini.
PPK 4.1 Satker PJN 4 NTT,Frumensia Sylvia, ST,MT, yang dikonfirmasi terkait dengan lambannya pekerjaan ruas jalan yang berasal dari Dana Inpres di Desa Selalejo,Kecamatan Mauponggo,Kabupaten Nagekeo, mengatakan bahwa pada awal mulai pekerjaan ada kendala kesulitan alat berat untuk masuk ke lokasi pekerjaan.
Hal lainnya adanya pergantian manajemen perusahaan menyusul meninggalnya pemilik perusahaan. Hal ini berimbas pada terganggunya pekerjaan di lapangan,ujar Sylvia.
Dikatakan saat ini ada 4 alat berat yang bekerja di lokasi untuk galian tanah dan batu untuk badan jalan serta kegiatan timbunan pilihan dan penghamparan agregat.
“Kami tetap berupaya maksimal untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan tetap memperhatikan mutu pekerjaan,”kata Sylvia.
Sylvia mengatakan pihaknya akan terus memantau secara langsung di lapangan guna memastikan proses pekarjaan yang ada.
“Kemarin saya dari sana dan rencana Kamis ke sana lagi untuk memantau pekerjaan yang ada,”katanya.