Regional

Kejari Sikka Mengaku Trauma Terima Para Guru Didalam Kantor,Mengapa ?

MAUMERE,GlobalFlores.com-Kajari Sikka, Fatoni Hatam SH mengaku trauma menerima para guru di ruangan Kantor Kejaksaan Negeri Sikka karena berdasarkan pengalaman sebelumnya ada oknum ormas lainnya yang merusak fasilitas kantor.

“Saya trauma melakukan audiens didalam ruangan Kantor Kejaksaan, karena pengalaman  sebelumnya ada aksi, dan ketika  sejumlah perwakilan tengah melakukan audiens, para pendemo lainnya melakukan kerusakan fasilitas di kantornya. Fasilitas di sini  rusak, seperti patung  berpakaian adat Sikka yang ditempatkan didepan pintu masuk kantor, hancur dillakukan oleh para pendemo. Karena itu saya memilih beraudiens  di tempat terbuka,”kata Kejari Sikka, Fatoni Hatam saat menerima para guru yang melakukan aksi demo di Kantor Kejaksaan Negeri Sikka,Senin (21/8/2023).

Fatoni mengatakan bahwa dirinya tidak mau terulang lagi melakukan audiens di dalam ruangan kantornya, karena ketika  terjadi audiensi, para aksi lainnya melakukan anarkis, akibatnya sejumlah fasilitas di kantor kejaksaan mengalami kerusakan. 

Atas pengalaman itu, maka aksi para guru  itu,  Fatoni mengaku memilih melakukkan audiens di Halaman Kantor Kejaksaan.

Selain itu lanjut Fatoni, audiens di halaman terbuka bertujuan  untuk menghindari praduga oleh para pendemo  yang menduga terjadi kong kalikong, atau ada indikasi lain.

Oleh karenanya Fatoni memilih beraudiens di halaman terbuka agar para pendemo lainnya dapat menyaksikannya secara langsung.

Atas desakan para guru tersebut Fatoni menjelaskan bahwa kasus dana sertifikasi guru yang dilakukan oleh para pelaku din dinas PKO tersebut sudah memasuki tahap penyidikan,  namun, Fatoni meminta untuk tidak perlu mendesak atau menekan pihak kejaksaan, karena  dalam penanaganan kasus korupsi minimal mengantongi dua alat bukti.

Selain itu lanjut Fatoni, proses penanganan kasus tersebut  dituntaskan bukan karena adanya desakan oleh para guru,  tetapi  pihak penyidik tetap melakukan secara professional, hingga kasus tersebut benar-benar dituntaskan.

“Para guru tidak perlu mendesak, saat ini penanganan kasus ini sudah masuk pada tahap penyidikan. Dalam penangan kasus  korupsi  itu tidak gampang, karena harus memenuhi minimal dua alat bukti. Para guru tenang saja kawal saja proses ini kami bekerja secara professional.  Tuntasnya kasus ini bukan karena adany desakan oleh para guru,”kata  Fatoni.

Fatoni mengaku kasus korupsi dana  sertifikasi guru di Sikka itu  menjadi pprioritas, sehingga dapat secepatnya di selesaikan.

Oleh karena itu Fatoni berharap para guru yang menjadi korban untuk tetap tenang dan mengikuti prosesnya  yang saat ini tengah  dilakukan oleh penyidik Kejaksaan Negeri Sikka.  ( rel )

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan