Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao – Ende,Sabtu (8/7/2023).
Judul renungan hari ini: Makna Puasa.
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 9: 14 – 17, yakni tentang Hal Berpuasa. Dan hal ini mendapat protes dari murid murid Yohanes dengan mendatangi Yesus, dan berkata: ” kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid muridMu tidak?“. Jawab Yesus: ” dapatkah sahabat sahabat mempelai laki laki berdukacita, selama mempelai itu bersama mereka?“. Dan saat mempelai itu diambil dari mereka, saat itulah mereka akan berpuasa. Dengan ungkapan ini, Yesus sesungguhnya mau memberikan pencerahan kepada murid Yohanes, tentang arti atau makna berpuasa. Bahwa arti atau makna berpuasa adalah bersatu dengan Tuhan. Jadi, berpuasa itu bukan tujuan, melainkan sarana. Tujuan berpuasa adalah persatuan atau bersatu dengan Tuhan dengan menjadi manusia baru. Itu artinya dengan berpuasa manusia bertobat, dan dengan bertobat manusia dapat bersatu dengan Tuhan. Para murid Yesus tidak berpuasa, karena mereka sudah bersatu dan ada bersama Tuhan. Oleh karena itu, mereka sedang bersukacita bersama Tuhan Yesus yang adalah Sang mempelai surgawi. Dan saat Yesus diambil dari mereka, melalui jalan sengsara dan wafat Nya di kayu salib, saat itulah para murid akan berpuasa. Dengan demikian, berpuasa hanyalah sebagai sarana untuk bersatu dengan Tuhan, dengan menjadi manusia baru. Sebab, hanya dengan menjadi manusia baru, yang memiliki hati dan budi yang baru, kita dapat bersatu dengan Tuhan. Ibaratnya anggur yang baru, disimpan dalam kantong yang baru. Itulah gambaran manusia baru yang merupakan buah dari berpuasa yang melahirkan pertobatan. Artinya tidak cukup hanya berpuasa, melainkan harus sampai pada pertobatan. Dan dengan pertobatan kita dapat bersatu dengan Tuhan. Semoga. Selamat Berakhir Pekan🙏🙏
