Pendidikan

Kepsek SMAN 1 Ende Bilang Pendidikan Akarnya Pahit Namun Buahnya Manis,Apa Maksudnya

ENDE,GlobalFlores.com-Kepala Sekolah SMAN 1 Ende, Thobias Gawi, Spd,Mpd mengatakan bahwa penggemblengan atau proses pendidikan pada dasarnya seperti tanaman papaya yang akarnya terasa pahit namun buahnya justru manis.

Begitupun dengan proses pendidikan yang dilalui oleh para siswa di SMAN 1 Ende yang mana selama 3 tahun menjalani pendidikan di sekolah tersebut terkadang mengalami masa-masa pahit namun demikian setelah merasakan pahit getirnya proses pendidikan tersebut pada akhirnya para siswa merasakan manisnya dengan meraih kelulusan 100 persen.

Kepala Sekolah SMAN 1 Ende, Thobias Gawi, Spd,Mpd mengatakan hal itu dalam sambutannya saat pengumuman kelulusan di SMAN 1 Ende,Jumat (5/5/2023).

Kepsek Thobias mengatakan bahwa kelulusan dengan prosentasi 100 persen bukan hadiah dari bapak ibu guru kepada para siswa melainkan perjuangan yang harus dilalui oleh para siswa selama 3 tahun menempuh pendidikan di SMAN 1 Ende.

Dalam perjuangan tersebut tentu para siswa merasakan suka dan duka juga pahit getir namun berkat keuletan dengan satu tujuan menuju penghidupan yang lebih baik akhirnya para siswa berhasil meraih prosentasi kelulusan 100 persen.

Dikatakan setelah dinyatakan lulus pada tingkatan SLTA itu bukan merupakan proses akhir namun itu justru menjadi langkah awal menuju sebuah cita-cita untuk kehidupan yang lebih baik.

Pihaknya meminta kepada para tamatan SMAN 1 Ende agar tidak melupakan almamater apabila setelah menjadi orang-orang yang sukses dikemudian hari karena bagaimanapun dari Rahim SMAN 1 Ende para siswa dididik menjadi seorang siswa yang berkepribadian baik dari sisi akademik maupun non akademik.  

Untuk diketahui dari 418 siswa yang ada semuanya dinyatakan lulus atau 100 persen masing-masing dari jurusan Bahasa sebanyak 63 dan Ipa sebanyak 177 serta IPS sebanyak 178 siswa.

Ketua Komite,Yustinus Sani SE dalam kesempatan itu menyampaikan tiga hal utama yakni ucapan terima kasih dan juga menyampaikan permohonan maaf serta menaruh harapan kepada pihak sekolah.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada para guru yang telah mendidik  para siswa selama 3 tahun dan juga menyampaikan permohonan maaf apabila dalam proses itu ada tutur kata dan perbuatan yang salah baik secara sengaja ataupun tidak,”katanya.

Selain itu diharapkan kepada para siswa agar tidak melupakan almamater serta selalu menjaga nama baik alamamater dimanapun berada,ujar Yustinus.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan