Penyakit Rabies Kembali Mengancam Warga Kabupaten Sikka
MAUMERE,GlobalFlores.com –Penyakit rabies mengancam warga Kabupaten Sikka yang ditandai dengan sejumlah kasus gigitan anjing yang diduga mengandung rabies dan saat ini sampel otak anjing telah dikirim ke Balai Besar Veteriner ( BBvet) Denpasar Bali.
Informasi adanya dugaan anjing rabies yang menggigit warga tersebut disampaikan praktisi kesehatan di Kabupaten Sikka, dokter Asep Purnama melalui WA, Rabu (19/4/2023) di Maumere.
Dokter Asep menyampaikan bahwa, ia mendapat informasi dari BBvet Denpasar Bali terkait hasil pengujian sampel FAT Rabies yang dikirim dari Dinas Pertanian Kabupaten Sikka. Dikatakannya, sebanyak 5 sampel otak anjing yang dikirim, ternyata kelimanya positif rabies.
Dijelaskannya anjing local betina, 5 bulan, menggigit 1 orang tanpa provokasi, yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, anjing lokal betina, 4 bulan, menggigit 1 orang saat diajak bermain di Desa Sikka, Kecamatan Lela, anjing lokal betina, 8 bulan, menggigit 1 orang tanpa provokasi.
Di Desa Langir, Kecamatan Kangae, anjing lokal betina, 2 bulan, menggigit 2 orang tanpa provokasi, di Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, dan anjing lokal betina, 3 bulan, menggigit 3 orang saat akan diberi makan dan obat,di Desa Habi, Kecamatan Kangae.
Dokter Asep menambahkan, bahwa sejak pandemic Covid 19, cakupan rabies untuk anjing (hewan penular rabies) di Flores dan lembata sangat rendah. Apa lagi ketersedian rabies sangat terbatas.
Tingginya kasus anjing yang tertular rabies di Kabupaten Sikka dan Flores Lembata pada umumnya, perlu mendapatkan solusi segera. Jika tidak, maka korban meninggal karena rabies yang saat ini menimpa anjing, pada gilirannya akan menimpa juga pada manusia.
Yang hendak dilakukan saat ini lanjut dr Asep, diantaranya segera tingkatkan cakupan vaksinasi anjing (HPR) minimal di atas 70 persen.
Dokter Asep mengajak seluruuh warga masyarakat Kabupaten Sikka untuk segera memvaksinkan anjing peliharaannya.
“ Ayo vaksin anjing kita. Anjing sehat keluarga selamat. Jadilah pemilik anjing yang bertanggung jawab,”katanya.
Selain itu dr Asep juga menghimbau kepada warga masyarakat apabila digigit anjing, maka segera lakukan cuci luka dengan sabun dan air mengalir dan segera mendapatkan vaksinasi sesuai indikasi di Puskesmas atau layanan kesehatan terdekat.
“Sudah lebih dari 300 saudara kita warga Flores Lembata- yang meninggal karena rabies sejak 1997. Bahkan sampai sekarang sudah 25 tahun kita belum terbebas dari ancaman kematian sia-sia akibat virus rabies, “kata dokter Asep.
Kepada warga masyarakat diharapkan untuk peduli dan bersatu padu untuk berjuang secara bersama -sama mengusir virus rabies dari Flores dan lembata.
“Perlu berapa korban nyawa lagi agar kita menjadi lebih peduli dan bersatu padu untuk berjuang bersama mengusir virus rabies dari Flores Lembata tercinta,”kata dokter Asep.
Walau berhasil melakukan eliminasi virus polio dengan melakukan vaksinasi polio, walau berhasil mengendalikan pandemic Covid 19 dengan vaksinasi. Jika hal ini bisa dilakukkan maka semestinya mampu untuk mengusir virus rabies dari Flores – Lembata.
“Kita harus bisa mengusir virus rabies dengan melakukan vaksinasi rabies pada anjing atau hewan penular ranies dari Flores – Lembata minimal 70 persen secara serentak dengan vaksin yang berkualitas,”kata dokter Asep. (rel)