ENDE,GlobalFlores.com-Guna menangkal radikalisme yang akhir-akhir ini mulai menggerogoti sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Flores menggelar seminar kebangsaan dengan tema, Menjaga Rajut Kebangsaan Dalam Kebhinekaan’ di Aula Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Flores (Uniflor) Lantai 2, Sabtu (15/4/2023).
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Flores, Thomas Alvaro Edison Remba mengatakan hal itu saat ditemui di sela-sela pelaksanaan seminar.
Pria yang disapa Alvaro mengatakan seminar ini bertujuan menjaga keutuhan NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan UUD 1945 karena saat ini sendi-sendi bangsa tersebut tengah digerogiti oleh berbagai tindakan radikalisme ataupun intoleransi.
Maka sebagai generasi muda yang kebetulan saat ini duduk sebagai Ketua BEM berinisiatif menggelar seminar dengan harapan bibit-bibit radikalisme tidak muncul di Indonesia dan NTT secara khusus.
“Radikalisme dan intoleransi menjadi perhatian bersama BEM seluruh Indonesia maka dari itu perlu ada aksi nyata untuk meredam paham-paham tersebut dan sebagai tindakan nyata kami dari BEM Uniflor mengggelar seminar,”kata Alvaro.
Menurut Alvaro,langkah nyata dalam mencegah radikalisasi secara mandiri, perlu dilakukan dengan menanamkan jiwa nasionalisme, berpikiran terbuka dan toleran terhadap sesama.
Alvaro mengatakan pihaknya berharap dengan adanya seminar tersebut setidaknya memberikan pemahaman kepada rekan-rekan mahasiswa agar paham radikalisme tidak tumbuh dan berkembang di dunia kampus pada kalangan mahasiswa.
Seminar tersebut diikuti para pimpinan BEM Fakultas, Pengurus HMPS, serta mahasiswa Universitas Flores dengan menghadirkan tiga pembicara.
Adapun pemateri yang membawakan materi masing-masing,Dekan Fakultas Hukum Universitas Flores, Jhon Pande yang membawakan materi tentang radikalisme dalam perspektif hukum, Tokoh Agama Islam, Abdul Syukur yang membawakan materi tentang radikalisme dalam prespektif Islam dan Dosen Sejarah Uniflor, Charles Bego yang membawakan materi tentang radikalisme dalam pandangan kebangsaan.
Pelaksanaan seminar tersebut dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Uniflor, Stefanus Notan Tupen yang dalam sambutannnya mengatakan toleransi dan semangat menjaga keberagaman harus tertanam dalam diri mahasiswa.
Menurut Stefanus mahasiswa sebagai agen perubahan wajib ditanamkan nilai-nilai nasionalisme. Sebaliknya, mahasiswa harus melawan radikalisme dan sikap intoleran
Dikatakan NTT ini terkenal dengan keberagaman. Di dalamnya tertanam semangat toleransi yang sangat baik. Oleh karena itu, wajib dijaga generasi muda termasuk mahasiswa Uniflor. Apalagi Kota Ende dikenal sebagai Kota Pancasila.
Stefanus mengapresiasi pihak panitia yang mau menggelar seminar dengan mengangkat isu soal radikalisme karena menurutnya isu tersebut harus mendapat perhatian khsusus dari generasi muda ditengah pluralisme kebangsaan.