Regional

Banjir Rob Terjang Desa Semparong di Kabupaten Sikka

MAUMERE, GlobalFlores.com –   Nasib nahas dialami  warga masyarakat Desa Semparong, Kecamatan Alok yang terpaksa harus mengungsi lantaran diterjang bajir rob.

Air laut naik hingga setinggi 1 meter lebih, yang mengakibatkan puluhan hewan  mati, tanaman dan perahu motor hancur.

Peristiwa ini terjadi Senin (26/12/222) sekitar pukul. 17.30 wita.

Hal ini disampaikan  Kepala Desa Semparong, Darmansyah Putra Senin (26/12/2022) di Maumere.

Putra menjelalskan, bahwa  banjir rob yakni naiknya permukaan air laut di Pulau Sukun, Desa Semparong Kecamatan Alok  mengakibatkan puluhan rumah warga  terendam air laut setinggi 1 meter lebih.

Banjir rob yang terjadi di Pulau Sukun, Desa Semparong itu terjadi sejak 24 hingga 26 Desember 2022.

“Banjir rob ini terjadi sejak tanggal 24  hingga  26 Desember, banyak rumah  yeng tergenang dan hewan peliharaan yang mati,”ujar Putra.

Akibat dari banjir rob itu lanjut Putra, sebanyak 317 kepala keluarga (KK) terpaksa harus mengungsi dengan total jumalah jiwa sebanyak 1.261 jiwa.

Hingga saat ini warga masih menempati  gedung SD dan SMPN setempat yang berada pada dataran tinggi.

Sementara itu jumlah lahan pertanian yang rusak akibat diterjang banjir Rob itu mencapai  2 Ha. Selain itu jumlah hrwan peliharaan berupa kambing yang mati mencapai 87 ekor dan ayam sebanyak 138 ekor. Namun demikian akibat banjir Rob itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Putra mengaku, situasi dan peristiwa yang menimpa desa Separong itu sudah dilaporkan kepada Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, BPBD Sikka, Dinas Sosial ( Dinsos).

Kepada bupati Pautra menyampaikan bahwa warga masyarakat di Desa Semparong yang mengalami musibah banjir Rob  sulit berkomunikasi dengan pihak luar lantaran jaringan komunikasi  tidak terjangkau.

Untuk dapat berkomunikasi kata Putra, warga harus mendakit ke bukit yang cukup tinggi  agar mendapat signal.  Diatas ketinggian bukit itu warga  baru dapat menjelaskan soal kondisi  yang terjadi di Desa Semparong.

Disamping itu pihak BMKG Kabupaten Sikka telah memberikan peringatan dini berdasarkan pemantauan aktivitas  astronomi yang mengakibat poatensi  air laut pasang naik, gelombang tinggi dan angin kencang akan terjadi hingga 27 Desember 2022.  Ketinggian gelombang akan mencapai 2,5 hingga 3,0 meter disertai kecepatan angin berkisar 8 hingga 25 knot.

Putra menambahkan, hingga saat ini warga yang mengungsi masih berantakan  dilokasi pengungsian, hal ini mengingat akan terjadi gelombang   tinggi sesuai pemantauan BMKG.

Banjir  Rob ini  kata Putra disebabkan rendahnya daratan di wilayah  pesisir.

“Dengan adanya gelombang tinggi ini akan berdampak pada aktivitas nelayan, sebagai satu satunya mata pencaharian. Selain itau kendala lainnya yakni jaringan komunikasi yang sulit  terkoneksi baik melalui telpon umum maupun internet, “kata  Putra.

Warga masyarakat berharap adanya bantuan melalui BPBD kabupaten Sikka  khususnya bagi warga yang tertdampak banjir Rob dan abrasi laut,  selain itu BPBD diharapkan dapat berkoodinasi  untuk dapat mengevakuasi warga  sekaligus memberikan himbauan agar warga bersiap siaga  untuk menghadapi banjir Rob dan gelombang tinggi di wilayah pesisir.  ( rel )

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan