Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao – Ende,Minggu (24/7/2022).
Judul Renungan hari ini: Tuhan Ajar-lah Kami Berdoa.
SEMANGAT PAGI, pada hari ini kita memasuki Minggu Biasa ke XVII. Dan Injil hari ini dikisahkan tentang Hal Berdoa ((Luk. 11: 1 – 13). Sebagaimana yang kita ketahui bahwa hidup Yesus, selalu bernafaskan doa. Hal itu dibuktikan dengan sebelum dan sesudah melakukan karya pelayanan Nya, Ia selalu ke bukit untuk berdoa. Dan begitu para murid melihat Sang Guru tekun dan setia dalam berdoa, maka seorang dari mereka berkata kepada Yesus ” Tuhan Ajar-lah Kami berdoa”. Permintaan ini sangat menarik dan menyenangkan hati Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan Yesus langsung mengajarkan doa Bapa Kami kepada mereka. Sebuah doa yang sederhana, singkat, padat, jelas, berbobot dan sangat sempurna, mengapa disebut sempurna? Karena: pertama doa Bapa Kami diajarkan oleh Yesus sendiri kepada para murid Nya. Dan bisa jadi, inilah doa wajib Yesus kepada Bapa Nya, setiap kali Ia berdoa, entah di pagi hari atau di saat petang hari. Maka, doa yang sama inilah yang Yesus ajarkan kepada para murid Nya, dan yang diwariskan kepada kita. kedua doa Bapa Kami, mencakup tiga pokok utama doa, yakni (1) pujian atau penyembahan kepada Bapa di Surga, (2) permohonan kepada Bapa di Surga, dan (3) penyerahan diri kepada Bapa di Surga. Dan melalui Doa Bapa Kami, Yesus mengajarkan kepada kita untuk tidak bertele-tele dalam berdoa. Juga untuk tidak pamer dalam berdoa. Dan yang harus dipahami bahwa berdoa adalah berbicara dari hati ke hati dengan Tuhan. Itu artinya ada dialog. Maka, ada saatnya kita bicara dengan Tuhan dan ada saatnya pula kita hening dan mendengarkan Tuhan. Dan akhirnya, dalam doa kita, yang harus disadari bahwa kehendak Tuhanlah yang terjadi dan bukan kehendak kita. Oleh karena itu, jangan memaksakan kehendak kita kepada Tuhan, sebagaimana dalam doa Bapa Kami: jadilah kehendak Mu… Semoga demikian. Selamat Berhari Minggu 🙏🙏