Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao – Ende,Minggu (17/7/2022).
SEMANGAT PAGI, pada hari ini kita memasuki hari Minggu Biasa XVI. Dan bacaan Injil hari ini dikisahkan tentang Maria dan Marta (Luk. 10: 38 – 42). Diceritakan bahwa Yesus dalam perjalanan ke Yerusalem mampir di rumah Maria dan Marta, saudari dari Lazarus. Sepertinya Yesus sangat dekat dengan keluarga Maria dan Marta, sehingga tanpa diundang pun Yesus datang mengunjungi keluarga Maria dan Marta serta saudara mereka Lazarus. Jadi, Yesus berinisiatif mengunjungi keluarga Maria dan Marta serta saudara mereka Lazarus. Kunjungan ini, tampaknya biasa – biasa saja, namun membawa berkat bagi keluarga Maria dan Marta serta saudara mereka Lazarus, sebab Yesus mengunjungi mereka. Namun, dalam kunjungan Yesus ini, ada dua reaksi yang berbeda dari Maria dan Marta, yakni pertama Marta tampak sibuk sekali melayani Yesus dan para murid Nya. Dengan sibuk sekali melayani, itu artinya dia kehilangan kesempatan untuk mendengarkan Yesus. Apakah dengan sibuk sekali melayani Yesus itu berarti perbuatan yang tidak baik? Tidak juga, itu perbuatan yang baik, tetapi ketika tenggelam dalam kesibukan melayani sesama, sampai mengabaikan Tuhan, itu yang tidak baik. Jadi, boleh sibuk melayani sesama, tetapi jangan mengabaikan Tuhan. Oleh karena itu, Marta adalah gambaran manusia yang tenggelam dalam kesibukan melayani atau tenggelam dalam kerja, sampai waktu untuk Tuhan tidak ada lagi. Oleh karena itu, pesan untuk Kita, yakni jangan pernah menggantikan hidup doa dengan kerja. Tetapi ingatlah ” Ora Et Labora”, artinya keduanya tidak untuk saling menggantikan, melainkan saling memberi makna. kedua Maria, dipuji oleh Yesus, karena dia duduk didekat kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan Nya. Bagi Maria mendengarkan perkataan Yesus jauh lebih penting daripada sibuk dengan perkara perkara duniawi. Bisa jadi, Maria menghayati sabda Yesus ” tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu” (Mat 6: 33). Dan sepertinya Maria tahu bahwa Yesus adalah kerajaan Allah itu. Atau juga Maria menghayati Sabda Yesus ” manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah” (Mat. 4: 4). Oleh karena itu, maka Yesus memuji Maria, sedangkan Marta mendapat teguran dari Yesus dengan berkata ” Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak hal, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian terbaik, yang tidak akan diambil dari dia”. Sekali lagi, inilah tipe gambaran manusia dewasa ini juga, ada yang sibuk melayani atau bekerja, bahkan sampai tidak punya waktu untuk Tuhan. Atau mungkin menggantikan doa dengan kerja. Padahal dengan doa kerja kita menjadi bermakna. Yesus sendiri pun sesibuk sibukNya melayani, Dia tetap memberikan tempat utama untuk berdoa kepada Bapa Nya. Dia selalu pergi ke bukit untuk berdoa. Lalu, ada yang memberi perhatian pada hidup doa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Oleh karena itu, mari kita belajar dari sosok Marta dan Maria. Artinya kita sibuk melayani sesama, atau bekerja, tetapi kita juga harus mempunyai waktu untuk Tuhan melalui doa. Jangan pernah menggantikan doa dengan kerja. Semoga demikian. Selamat Berhari Minggu 🙏🙏