Regional

PT.  SMI  Cek Fisik Pinjaman Dana PEN di Kabupaten Sikka

MAUMERE, GlobalFlores.com –   Tim Leader PT. Sarana Multi Infrastruktur ( PT. SMI) melakukan cek fisik atas pinjamanan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)  di Kabupaten Sikka.

Ketua Tim,  Nanang Sofian kepada sejumlah media di Sikka  membenarkan bahwa kedatangannya bersama tim untuk melakukan cek fisik atas  pinjaman daerah di Kabupaten Sikka.

Hal ini disampaikan Nanang, Kamis (31/3/2022) di Kantor Bupati Sikka.

Nanang menjelaskan,   bahwa PT. SMI  ditugaskan oleh Kementerian Keuangan RI untuk menyalurkan pinjaman daerah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN). 

Karena itu Nanang bersama timnya mendatangi langsung ke Kabupaten Sikka untuk melakukan pengecekan fisik, sekaligus melakukan evaluasi atas penyaluran PEN di Kabupaten Sikka.

“Kami ke Kabupaten Sikka melakukan cek fisik, artinya melakukan evaluasi atas penyaluran PEN daerah yang disalurkan di Sikka. Karena PEN ini merupakan Program Pemerintah Pusat dalam rangka menanggulangi dampak covid dari sisi ekonomi, oleh karena itu ditugaskan kepada PT. SMI untuk menyalurkan pinjaman daerah dalam rangka PEN,”kata  Nanang.

Nanang juga mengakui kegiatan fisik pembangunan daerah yang bersumber dari dana PEN di Kabupaten Sikka masih cukup banyak dan masih berjalan.

Kepada Bupati Sikka, Nanang juga mengingatkan agar pembangunan fisik harus dijaga dengan baik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Terkait dengan perkembangan fisik yang dipantau bersama timnya, Nanang  mengaku bahwa untuk wilayah Kabupaten Sikka terdapat 148 jenis kegiatan yang bersumber dari dana PEN. Sejumlah spot telah dikunjunginya  salah satunya di Kecamatan Palue. 

“Secara garis besar sejumlah kegiatan di Palue masih berjalan. Ya progresnya masih berjalan, namun beberapa spot di Pulau Palue, masih terkendala dengan adat dan budaya setempat,”kata  Nanang.

Nanang menjelaskan bahwa ada satu  kegiatan pembangunan jalan yang akan dilaksanakan seusai panen, hal itu sesuai dengan ketentuan adat dan budaya setempat, dan bila dilaksanakan akan dikenakan sanksi adat.

Lantaran adanya budaya adat seperti itu kata Nanang maka harus dihormati.

Nanang berharap kedepannya harus menyesuaikan kalender adat dan kalender pembangunan harus  disesuaikan sehingga  pembangunanannya bisa sejalan.

“Ada salah satu kegiatan pembangunan jalan,  itu baru bisa dilaksanakan kalau  panen selesai dan dilaksanakan melalui upacara adat. Apabila dipaksakan akan ada denda adat.

Memang  adatnya seperti itu kita harus hormati,  karena itu kedepannya harus tetap dimonitor, bagaimana kalender adat dan kalender pembangunan itu bisa sejalan, sehingga tidak menghambat pembangunan di Kabupaten Sikka,”kata  Nanang.

Nanang mengaku sudah menyampaikan kepada Bupati Sikka agar terus melakukan monitor secara berkala terhadap proyek-proyek yang berbenturan dengan adat, karena dana PEN harus segera terlaksana dengan baik dan tetap taat aturan. Oleh karena itu Bupati Sikka harus memberikan perhatian lebih.

 “Proses audit oleh Inspektorat Kabupaten Sikka harus tetap dilakukan, sehingga proyek-proyek ini bisa dilaksanakan tanpa ada persoalan  dan proyek yang gagal lelang tidak akan terulang lagi  karena  program pasti memiliki batas waktu yang ditentukan,”kata  Nanang. (rel)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan