Bongkar Sindikat Perdagangan Orang , Truk F Temui Mabes Polri
MAUMERE, GlobalFlores.com – Untuk membongkar sindikat Perdagangan Orang ( PO) Tim relawan untuk Kemanusian Flores (Truk F) didampingi Jaringan HAM mendatangi Mabes Polri dan Komisi III DPR RI, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban ( LPSK ), Komnas Perempuan dan Kementerian PPA RI.
Hal ini disampaikan Truk F melalui rilis yang diterima media ini Jumat (1/4/2022) di Maumere.
Dalam kunjungan ini TRUK bersama Jaringan HAM Sikka melakukan audiensi dan membuat komitmen bersama untuk mengusut tuntas kasus 17 anak korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Pimpinan Truk F Sr. Ika SS.Ps membeberkan kronologis ke -17 anak dibawah umur yang terjaring dalam razia yang dilakukan oleh tim Polda NTT 14 Juni 2021 silam.
Menurut Ika, bahwa pada tanggal 22Maret 2022 pagi setelah melakukan koordinasi singkat dengan jaringan di Jakarta.
Tim Truk F menemui LPSK. Tim kemudian diterima wakil Ketua LPSK Dr. Livia Istania DF Iskandar. Tim mempertanyakan tentang perkembangan pendampingan LPSK terhadap anak-anak korban yang mau mendapatkan perlindungan dari LPSK.
“Setelah berkoordinasi dengan jaringan di Jakarta, kami kemudian mendatangi LPSK dan diterima oleh ketua LPSK ibu Livia Istania Iskandar. Kepada Livia, tim mempertanyakan perkembangan pendampingan LPSK terhadap korban,”kata Ika.
Ketua LPSK ketika ditemui tim Truk F kata Ika, menjelaskan bahwa dari 17 anak sebanyak 7 orang anak masih mendapat pendampingan oleh PLSK, sementara 10 anak lainnya menolak didampingi karena tidak di izinkan oleh keluarganya. Dari 7 anak itu, 3 orang anak dapat menghadiri sidang on line yang didampngi langsung oleh LPSK.
Mirisnya, 7 anak yang didamping LPSK itu tidak mendapatkan pemenuhan hak restitusi lantaran kurang memahami dengan baik apa itu restitusi dan selalu berada dalam tekanan pelaku.
Usai berdialog lanjut Ika, LPSK kemudian membantu mengkomunikasikan dengan Menteri PPPA, untuk dapat melakukan pertemuan dengan perwakilan Tim, karena sejak awal Kementerian PPPA ikut terlibat dalam proses pendampingan dan rehabilitasi ke 13 anak tersebut.
Untuk diketahui dari 17 anak yang ditempatkan di Shelter Truk F 4 orang lainnya melarikan diri. ( rel )