Tanam Jagung Panen Sapi, Ikuti Penjelasan Kadis Pertanian NTT Saat di Sikka
MAUMERE, GlobalFlores.com – Kadis Pertanian Propinsi NTT Ir. Lucky F. Koly, mengatakan program Tanam Jagung Panen Sapi ( TJPS) merupakan gagasan inovatif di bidang ekosisitim pembiayaan pertanian dengan pola kemitraan yang melibatkan pemerintah, masyarakat petani dan dunia usaha, yang digelar di Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP) Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae,Kabupaten Sikka, Jumat (25/2/2022).
Lucky menjelaskan, pola kemitraan 3 pilar yang terintegrasi mulai dari hulu sampai ke hilir yakni mulai dari produksi, pasar dan modal, akan mendorong pertumbuhan ekonomi para petani.
Pola ini kata Lucky akan melibatkan Bank NTT selaku penyedia modal bagi para petani dan Off Taker sebagai Perusahaan Penjaminnya.
Penyuluhan yang dilakukan Dinas Pertanian Propinsi NTT ini, melibatkan penyuluh pertanian sewilayah Kabupaten Sikka, masyarakat petani, dinas pertanian kabupaten Sikka, kepala desa dan BPBD Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae.
Dalam sosialisasi itu para petani diarahkan untuk menanam jagung. Bibit jagung unggul, pupuk semuanya disiapkan oleh off taker atau perusahaan penjamin. Hasilnya dijual kepada off taker itu sendiri.
Lucky juga mengaku di kabupaten Sikka ada dua off taker yakni PT Suaka Bumi dan PT. Agro Investama.
Secara garis besar lanjut Lucky, analisis budi daya usaha jagung, jika lahan seluas 1 ha, membutuhkan biaya produksi senilai Rp 10 juta, dan dalam 1 ha itu menghasilkan 7 ton jagung, jika dikalikan Rp 4000/ kg, maka petani dapat menghasilkan Rp 28 juta, kemudian dikurangi biaya produksi Rp 10 juta maka petani mendapat keuntungan senilai Rp 18 juta.
Keuntungan Rp 18 juta itu, maka ketika masa tanam berikutnya.
Petani sudah mampu mandiri dengan tidak perlu lagi mengakses modal dari bank. Petani juga dapat mengkapitasi modal untuk pengembangan ternak, seperti ayam, babi, sapi ataupun kambing.
Terkait jaminan atas pinjaman petani apabila terjadi force majeur, Lucky mengaku bahwa pemerintah sudah menyiapkan skema asuransi dengan perusahaan asuransi Lasindo dan ACA, untuk memback up apabila terjadi gagal panen.
“Dengan adanya asuransi ini maka petani maka petani tidak perlu kuatir dan yakin akan terbebas dari utang. Bahkan petani boleh berinovasi untuk meningkatkan pendapatannya,” kata Lucky.
Sementara itu salah satu perwakilan Off Taker PT Agro Investama Adung, menjelaskan, bahwa Sikka merupakan Kabupaten keenam di NTT yang digarapnya.
Dudung berjanji tidak akan mengecewakan para petani di Sikka.
Adapun kelebihan yang disampaikan Dudung selaku Off Taker diantaranya, benih jagung yang unggul, pupuk non subsidi, herbisida dan pestisida.
Terkait harga, Dudung mengaku, bahwa harga beli minimal yang ditetapkan oleh PT Agro Investama senilai Rp 3200/kg. Namun apabila terjadi kenaikan harga jagung secara nasional maka Dung mengaku akan mengikuti harga nasional tersebut.
Kadis Pertanian Kabupaten Sikka, Jemy Satriawan Sadipun, SP, M.Si, seusai sosialisasi memberikan apresiasi atas program yang dibeberkan Kadis pertanian Propinsi NTT tersebut.
“Kita memberikan apresiasi atas program inovasi ekosistim pembiayaan pertanian ini. Program ini akan sangat membantu para petani di kabupaten Sikka,”kata Jemy.
Target yang akan diproyeksi kata Jemy, terutama pada wilayah yang karakteristiknya mendukung usaha budi daya jagung, sehingga dapat memberikan manfaat bagi para petani jagung di Kabupaten Sikka. ( rel )