Warga Sikka Ini Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon,Kenapa
MAUMERE,GlobalFlores.Com-Fransiskus Xaverius Hadisumarto Moat Oma, (46) asal Hebing, Desa Hebing, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka, ditemukan tewas tergantung di p[ohon jambu mente Selasa (16/11) sekitar pkl. 07.00 wita dikebun milik Felix Firminus Tonce di Dusun Hebing, Desa Hebing, Kecamatan Mapitara.
Hal ini disampaikan Kapolres Sikka AKBP Sajimin Rabu (17/11/2021) di Maumere.
Sajimin menjelaskan, Selasa (16/11/2021) sekitar pukul, 06.00 Wita Fransiskus bangun dan sempat minum kopi, kemudian berangkat ke kebun.
Sekitar satu jam, Magdalena Yantriska M yang kemudian menjadi saksi dalam peristiwa itu, mengikuti Fransiskus ke kebun, namun setelah sampai di kebun Magdalena kaget melihat Fransiskus sudah tergantung di pohon mente dengan seutas tali nilon yang melilit pada lehernya.
“Pagi – pagi Fransiskus bangun, kemudian minum kopi dan langsung berangkat ke kebun,. Sejam kemudian Magdalena mengikutinya ke kebun, namun saat tiba di kebun Magdakena melihat Fransiskus tergantung di dahan pohon mente,”kata Sajimin.
Kaget melihat Fgransiskus tergantung di dahan pohon mente, Magdalena langsung berlari kembali kerumah dan menyampaikan kepada Yohanes Bedeman (36) dan sanak keluarganya, kemudian secara bersama – sama menuju lokasi Fransiskus tergantung untuk memastikan keadaan Fransiskus namun sesampai di lokasi Fransiskus sudah tidak bernyawa lagi.
“Saat Yohanes dan keluarga ke lokaksi, Fransiskus sudah tidak bernyawa lagi,”kata Sajimin.
Melihat Fransiskus tidak bernyawa lagi, Yohanes kemudian melaporkan peristiwa itu kepada Kepala Desa Hebing, dan kemudian melaporkan kepada Polsek Bola.
Mendapat laporan Kapolsek Bola, Ipda Muhammadong, bersama anggota Polsek Bola, Inafis Polres Sikka bersama tim Puskesmas Mapitara menuju lokasi selanjutnya melakukan olah TKP dan melakukan Visum oleh dokter Puskesmas Mapitara Dr Alex Chander.
“Setelah mendapat laporan dari Kepala Desa Hebing, Kapolsek bersama timnya langsung menuju TKP untuk melalkukan oleh TKP, saat itu juga dokter Puskesmas Mapitara juga melakukan visum, sebelum diserahkan kepada pihak keluarga,”kata Sajimin.
Pihak keluarga korban kata Sajimin juga menolak untuk melakukan otopsi dan menerima peristiwa itu sebagai musibah. Penolakkan otopsi itu dinyatakan melalui berita acara yang dibuat oleh pihak keluarga korban sendiri.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Fransiskus selama ini mengalami gangguan mental, yakni sering merasa ketakutan sendiri.
“Keluarga korban menjelaskan kalau Fransiskus mengalami gangguan mental, selalu merasa takut sendiri.”kata Sajimin. ( rel )