Religi

Yesus Mengecam Terhadap Ketidakadilan Sosial

Renungan, Minggu (16/2/2025) oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

SEMANGAT PAGI, para saudaraku yang terkasih.  Apa kabar para saudaraku di hari yang baru ini. Saya berharap para saudaraku dalam keadaan sehat dan bahagia lahir dan batin. Pada hari ini kita memasuki hari Minggu biasa VI.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 6: 17. 20 – 26, yakni Yesus mengajar dan menyembuhkan banyak orang serta ucapan bahagia dan peringatan.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus menyampaikan sabda bahagia, berupa berkat dan celaka berupa kecaman atau peringatan. Bahagia atau berkat adalah milik mereka yang miskin, lapar, menangis, dibenci, dikucilkan, dicela, ditolak demi Yesus, sebab akan mendapatkan ganjaran sukacita dan kegembiraan di surga.

Mengapa? Sebab, selama hidupnya mereka selalu mencari dan mengandalkan Allah.  Atau juga selama hidupnya mereka mematuhi atau mentaati perintah dan ajaran Yesus, untuk saling mengasihi, saling mengampuni dan saling melayani.

Sebaliknya, Yesus memberikan peringatan sekaligus kecaman keras kepada mereka yang kaya, kenyang, tertawa, suka dipuja dan dipuji, sebab mereka merasa sudah mendapatkan segalanya di dunia ini.

Sehingga mereka tidak perlu mencari dan mengandalkan Allah. Oleh karena itu, Yesus memberikan peringatan atau kecaman rohani kepada orang-orang yang terlalu fokus pada kekayaan, kepuasan duniawi, popularitas, dan hiburan sesaat, karena hal-hal ini dapat mengalihkan perhatian mereka dari kerajaan Allah dan nilai-nilai rohani yang sejati.

Juga Yesus memberikan peringatan atau kecaman sosial terhadap ketidakadilan sosial dan ketidakpedulian terhadap orang miskin, lapar, dan tertindas.

Ia menekankan pentingnya belas kasihan dan keadilan dalam kehidupan manusia. Dan akhirnya, Yesus memanggil orang-orang untuk bertobat dan mengubah cara hidup mereka agar lebih sesuai dengan ajaran-Nya tentang kasih, kerendahan hati, dan kepedulian terhadap sesama.

Bagaimana dengan kita? Semoga kita lebih memilih bahagia berupa berkat daripada celaka atau peringatan. Untuk itu, marilah kita hidup dengan selalu mencari dan mengandalkan Tuhan. Semoga demikian. Selamat berhari Minggu.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan