Pamit Dengan Isteri ke Kebun Warga Kabupaten Sikka Ini Ditemukan Tewas Di Pohon Mente

MAUMERE, GlobalFlores.com – LB (23) warga asal Desa Runut, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka,ditemukan tewas di pohon mente dengan tali nilon yang terjerat di leher. LB diduga mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri pada pohon tersebut,Minggu (3/9/2023).
Adapun sejumlah saksi yang mengetahui persitiwa gantung diri tersebut diantaranya, Kosmas Damianus (53), dan Ernestina Gusta (23) yang meruppakan isteri korban sendiri. Kedua saksi ini beralamat yang sama dengan Brai korban gantung diri tersebut.
Kapolsek Waigete Iptu I Wayan Artawan,S.H mengatakan hal itu pada,Minggu (3/9/2023).
Wayan menjelaskan, berdasarkan keterangan pihak keluarga korban, bahwa sekitar pukul. 10.00 wita korban berada dirumah bersama istri dan anaknya. Tidak berapa lama korban pamit pada isterinya pergi kekebun untuk melihat sapi miliknya.
Ketika itu isteri korban Ernestina Gusta meminta untuk ikut bersama suaminya, namun dilarang oleh korban.
Korban kemudian keluar dari rumah dan langsung menuju kebun miliknya. Setelah beberapa saat kemudian Ernestina Gusta isterinya mengikutinya ke kebun.
Namun saat tiba di kebun istrinya melihat korban sudah tergantung diatas salah salah satu pohon mente, mengggunakan seutas tali nilon berwarna biru.
Saat ditemukan isterinya itu korban masih bergerak, lantaran masih bergerak isteripun berupaya untuk menyelamatankan suaminya dengan cara mengangkat kaki suaminya seraya berteriak meminta tolong.
Teriakan istrinya itu didengar Kosmas Damianus yang kemudian menjadi saksi dalam peristiwa tersebut. Kosmas bersama isteri korban langsung berusaha untuk menolong korban dengan cara memotong tali yang digunakan korban. Namun korban tidak dapat diselamatkan.
Atas kejadian itu Kosmas maupun Ernestina kemudian menyampaikan kepada pihak keluarga untuk segera menghubungi pihak Polsek Waigete.
Mendapat laporan warga, polisi dari Polsek Waigete dibawa pimpinan Kapolsek Waigete Iptu I Wayan Artawan,S.H bersama Paur identifikasi Polres Sikka Bripka Kristoforus Suhri dan anggota langsung menuju TKP.
Usai mengolah TKP korban kemudian dilakukan visum luar oleh perawat yang diketahui bernama Dedit dari Puskesmas Watubaing.
Informasi yang di peroleh pihak keluarga korban di ketahui bahwa korban mengalami psikis bahkan sempat melakukan percobaan bunuh diri.
Atas peristiwa itu keluarga menolak untuk melakukan otopsi dan menerimanya sebagai suatu musibah.
Sementara perawat Dedit yang melakukan visum luar menyebutkan bahwa tidak terdapat tanda -tanda kekerasan pada tubuh korban. (rel )