Kasus Rabies Kembali Terjadi di Sikka, Seorang Bocah Jadi Korban
MAUMERE,GlobalFlores.com – Kasus rabies di Kabupaten Sikka kembali terjadi dan kali ini seorang bocah 6 tahun menjadi korban keganasan anjing rabies, dan harus dilarikan kerumah sakit umum TC. Hillers Maumere.
Bocah asal Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, usai diperiksa, bocah ini positif rabies.
Kepala Puskesmas Boganatar, Maria Yukensi Pogo kepada media Selasa (4/7/2023) membenarkan adanya gigitan anjing yang diduga rabies.
“Benar ada anak usia 6 tahun digigit anjing rabies pada bagian mulutnya, dan sudah dirujuk Senin (3/7/2023) ke rumah sakit umum TC. Hillers Maumere,”kata Maria.
Maria menjelaskan bahwa peristiwa gigitan anjing itu berawal sejak Senin (3/7/2023), ketika seorang ibu datang mengobati anaknya di Puskesmas Boganatar.
“Saat anak itu datang berobat ke Puskesmas kondisi anak panas dan muntah-muntah bahkan mengarah ke rabies, sehingga kami langsung merujuk kerumah sakit umum TC. Hillers Maumere,”kata Maria.
Maria menjelaskan bahwa sesuai pengakuan ibu korban, anak yang digigit anjing itu terjadi sejak 4 bulan yang lalu dan, dan baru dilaporkan , Senin (3/7/2023) ke Puskesmas.
Ternyata kata Maria, tidak hanya anak yang digit anjing, namun ibunyapun digigit anjing pada bagian tangan.
Berdasarkan data yang dihimpun di Puskesmas Boganatar jumlah yang digigit anjing rabies mencapai 5 orang korban.
“ Ini tidak hanya anaknya yang digigit anjing, tetapi ibunya juga di gigit anjing pada bagian tangannya,”kata Maria.
Maria menyebutkan dalam dua hari sebanyak 5 orang yang digigit anjing, pada Minggu (2/7/2023) tiga orang digigit anjing, dan pada malam harinya dua orang lagi digigit anjing.
“Kemarin 3 orang, tadi malam ada 2 orang lagi. Hari ini belum tahu. Tapi kemungkinan korban gigitan anjing akan bertambah. Total hingga saat ini 5 orang, ” ujarnya.
Kepada warga masyarakat, Maria mengaku sering memberikan sosialisasi dan memberikan edukasi, tentang tatacara dan prosedur penanganan ketika digigit anjing, agar segera melaporkan ke Puskesmas untuk segera dirujuk ke center rabies yang berada di Puskesmas Watubaing.
“Setiap kegiatan posyandu kita calling, kita beri edukasi, bahkan kita juga menghimbau agar anjing-anjing yang masih berkeliaran itu di basmi atau diikat saja, “ungkapnya. (rel )