ENDERegional

Bupati Djafar Bawa Ende Jadi Kabupaten Terkaya di Flores

ENDE,GlobalFlores.com- Bupati Ende, Drs Djafar .H.Achmad .MM dalam kepemimpinannya 2019-2024 pada tahun 2022 berhasil menciptakan  Kabupaten Ende menjadi Kabupaten terkaya di Pulau Flores Lembata  dan Alor (Florata)  dengan tingkat pendapatan perkapita sebesar Rp 24 831 000 perkapita pertahun.

Atau dibagi dengan 12 bulan Pendapatan perkapita penduduk  Kabupaten Ende sebesar Rp.2.069.000 atau jika per keluarga ada 5 orang maka tingkat pendapatan  penduduk kabupten Ende per kepala keluarga di tahun 2022 sebesar RP10.345.000.

Selain Kabupaten Ende kabupaten Ngada sebesar Rp22452.000 , Ke tiga kabupaten Flores Timur1 RP19 713.000,yang ke empat Kabupaten Sikka dengan tingkat pendapatan perkapita RP 17.441.000 ke lima kabupaten Manggarai sebesar Rp.15725.000 ke enam kabupaten  Alor sebesar RP15 521.000 ke tujuh kabupaten Nagekeo sebesar Rp. 14.984.000 ke delapan kabupaten Manggarai barat sebesar Rp.14728.000 dan  ke sembilan  kabupaten Lembata   dengan pendapatan perkapita sebesar RP.14 437.000 dan yang menjadi juru kunci adalah kabupaten Manggarai sebesar RP.13001.000

Demikian laporan BPS NTT dari Plubikasi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka Tahun 2022.

Kabupaten Ende dengan luas wilayah 2068,00 km2 dengan jumlah penduduk pada keadaan 2022 sebesar 273.300 jiwa dengan tingkat laju pertumbuhan pertahun  sebesar 0,59 yang merupakan laju pertumbuhan  penduduk terkecil ke dua di Provinsi Nusa Tenggara Timur setelah kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar 0,33 persen  .

Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Ende,  Martinus Tulit Beni SST,Msi,  ketika dikonfirmasi di ruangan kerja Jumat (24 /03/2023) mengenai data tersebut diatas membenarkan  bahwa secara pendapatan perkapita penduduk kabupaten Ende termasuk urutan ketiga untuk tingkat Provinsi Nusa Tengggara Timur dibawah kota kupang dan Kabupaten Sumba Timur dengan tingkat pendapatan perkapitanya masing-masing  sebesar RP.27.437.000.

Untuk kabupaten sumba timur dan kota kupang sebesar 56266 .000 ke empat Rote Ndao sebesar Rp.23 639.000 ke lima kabupaten kupang  sebesar Rp.22 353.000

“Ende terkaya di pulau Floresta ini bisa kita buktikan dari angka garis kemiskinan dimana garis kemiskinan di Kabupaten Ende  merupakan garis kemiskinan terbesar ketiga  setelah Kota kupang  dan Kabupaten Saburajua  dimana Ende  sebesar Rp.473.403 sedangkan Kota Kupang yang merupakan kota provinsi garis kemiskinannya sebesar 648.982 dan kabupaten Sabu Rajua yang baru muncul dengan garis kemiskinan sebesar RP.480.844. ketiga kabupaten ini garis kemiskinan lebih tinggi dari gariskemiskinan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar Rp. 460.823,”kata Martinus.

Berbicra garis kemiskinanan Martinus kembali menjelaskan garis kemiskinan merupakan representassi dari jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum makanan yang setara dengan 2100 kilo kalori per hari dan kebutuhan pokok bukan makanan.

Adanya perbedaan garis kemiskinan antara kabupaten berbeda karena di pengaruhi oleh harga pasaran dari 52 komoditi yang disurvey  untuk mendapatkan rata-rata harga perkomoditi  per kabupaten.

Dari hasil survey tersebut  ternyata di Kabupaten Ende harganya sangat tinggi jika dibandingkan dengan kabupaten Tetangga Sikka  sehingga angka garis kemiskinan Ende sebesar RP.473.403 per kapita perbulan sedangkan kabupaten Sikka Rp.389.455 perkapita perbulan.

Disinilah perbedaan jika  orang di Kabupaten Ende yang masuk dalam kelompok pengeluaran perkapita  RP.473.000 turun sampai RP.390.000 kelompok ini kalau tinggal di kabupaten Sikka dia tidak masuk kategori miskin sedangkan di Ende masuk orang miskin,ujar  Martinus.

Selajutnya Martin menjelaskan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ende di tahun 2022 dalam kepemimpinan Bupati Djafar sangat menjajikan dengan laju pertumbuhan 3.09 persen  dengan Produk Domestik Bruto (PDRB) sebesar        6 792,62 milliar rupiah yang beredar di kabupaten rahimnya Pancasila   atau meningkat cukup tinggi dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya 6314,66 miliar rupiah atau dengan laju pertumbuhan 2,13 persen.

Dari jumlah uang yang beredar di tahun 2022 sebesar 6 792,62 milliar rupiah  yang kontribusi paling dominan adalah sektor Pertanian sebesar 31,50 persen dengan laju pertumbuhan ekonominya sebesar 5,06 persen di ikututi sektor perdagangan besar dan Eceran sebesar 15,55  persen dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7,41 persen  dan sektor kontruksi  walaupun kontribusi  cukup tinggi sebesar 9,25 persen namun  laju perteumbuhan ekonomi  sektor ini justru mengalami negatip sebesar 0,79 persen.

Martinus menjelaskan bahwa paada tahun 2021 pembangunan gedung –gedung seperti menambahan ruangan sekolah yang hampir marata di 21 kecamata di setiap sdan fasilitas lainya  itu di sektor Pendidikan sedangkan Kesehatan pemangunan dan peningkatan status Puskemas rawat nginap dan parawisata  dapat dilihat di pesisir pantai Ria Ende dan lainnya cukup tinggi.

Sedangkan infatruktur jalan dan jembatan walaupun ada tetapi tidak seberapa jika dibadingkan dengan ketiga komponen  diatas dan sektor transportasi dengan tingkat kontribusi sektor terhadap PDRB Kabupaten Ende  sebesar 5,69 persen mengalami  tren positip dalam lajupertumbuhan ekonomi Ende sebesar 3,93 persen tegas Martin.(nes)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan