Regional

PLT DPMD Sayangkan Ada Oknum Pendamping Desa di Ende Bermain Politik Praktis

ENDE,GlobalFlores.com-Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Ende,Dahlan,SIP menyayangkan kalau ada oknum pendamping desa yang bermain politik praktis di lapangan karena bagaimanapun pendamping desa adalah orang yang dianggap profesional di bidangnya dalam mendampingi masyarakat desa untuk menjadi lebih baik.

Kepada media ini,Senin(13/3/2023) Dahlan mengatakan bahwa meskipun secara struktur DPMD Kabupaten Ende bukan merupakan atasan dari para pendamping desa namun demikian karena para pendamping desa yang ada di Ende bekerja untuk mendampingi masyarakat desa yang ada di wilayah Kabupaten Ende maka sudah seharusnya para pendamping desa bekerja secara profesional mendampingi masyarakat desa.

Dahlan mengatakan bahwa soal pilihan politik baik dari para kepala desa maupun pendamping desa itu adalah hak pribadi yang memang dilindungi oleh Undang-Undang namun demikian semestinya dalam bekerja para pendamping desa tidak terjebak dalam politik praktis dengan mengarahkan para kepala desa untuk mendukung partai tertentu.

Sebelumnya diberitkan oknum kepala desa (Kades) di Kabupaten Ende mengucapkan sukses untuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melalui video atas permintaan pendamping desa di daerah itu.

Hal ini seperti yang diungkapkan Kepala Desa Titutewa,Kecamatan Ende Timur,Kabupaten Ende, Petrus Pape yang dalam videonya itu menyampaikan terima kasih kepada fraksi PKB atas dukungan dan usulannya terkait penambahan masa jabatan kepala desa dari 6 tahun menjadi 9 tahun.

Sukses PKB,ucap Petrus di bagian akhir videonya itu.

Petrus yang dikonfirmasi,Jumat (3/2/2023) terkait dengan video tersebut melalui pesan WA mengatakan bahwa video itu dibuat atas permintaan dari pendamping desa.
“Kaitan dengan video itu saya diminta oleh pendamping desa untk menyampaikan terimakasih kepada Partai PKB sehubungan dengan usulan dan dukungan untuk masa jabatan kepala desa dari 6 tahun menjadi 9 tahun,”tulis Petrus.

“ Saya posisi masih dipasar mereka telepon saya. Saya dalam keadaan tidak sadar mengikuti permintaan mereka dan tulisanya mereka sudah siap,”ujarnya.

Saya terus terang sama sekali saya tidak mendukung Partai PKB dan partai manapun karena diminta untuk ucapan terima kasih. Saya masa jabatan sudah selesai dan sekrang orang lain yang kepala desa tinggal tunggu lantik.

“Saya mohon maaf kan saya kalau memang itu salah. Saya sudah tidak lagi kepala desa saya mau hidup tenang. Tidak ada pentingnya buat saya untk mendukung partai,”tulis Petrus dalam pesan WA.
“Atas nama biasanya kami panggil,1. Ibu Aci 2 Ibu Emerensiana Mbere. Atau ibu Mersi. Dan pendamping lokal desa Ibu Yanti,”kata Petrus saat dikonfirmasi mengenai siapa-siapa pendamping desa yang memberikan arahan kepadanya.

Sementara itu salah seorang pendamping desa,Mercy Dala yang dikonfirmasi melalui WA mengatakan pihaknya tidak pernah mengarahkan ataupun memaksa para kepala desa untuk membuat video.

“Saya memang Pendamping Desa tetapi saya tidak pernah mengarahkan bahkan memaksa kepala desa atas video tersebut,”ujarnya.

Video tersebut hanya menyatakan ucapan terimakasih dan proficiat kepada kementrian desa dimana bapak Mentri Desa dari fraksi PKB sudah mendukung dan berjuang untuk merevisi Undang Undang Desa termasuk perpanjangan masa jabatan Kades.
Sekali lagi tidak ada pernyataan yang menyatakan untuk mendukung fraksi PKB tetapi hanya mengatakan “Sukses PKB”.

Semua warga bebas memilih parpol manapun tanpa ada intimidasi dari pihak manapun.

“Saya sebagai pendamping desa merasa sangat wajar jikalau saya membalas budi atau memberi apresiasi atau mengucap terimakasih kepada menteri desa yang mana sudah memberikan saya satu piring nasi untuk saya bisa bertahan hidup selama kurang lebih 7 tahun bekerja sebagai pendamping desa, dalam bentuk mensukseskan rancangan ataupun rencana kerja dari kementrian desa,”katanya.

“Saya rasa hal ini tidak ada kaitannya dengan dinas DPMD ataupun koordinasi dengan DPMD karena video ini dibuat atas kemauan kami sendiri.

“Kami tidak pernah memaksa semua Kades untk membuat video ini, tetapi kami meminta kesediaan para Kades untuk membuat video ini, dan karena mereka mau dan bersedia dibuatkan videox maka kami melanjutkan pembuatan video tersebut tanpa ada PAKSAAN,”katanya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan