Roy Rening Terjun Politik Karena Rasa Keprihatinan Dalam Bidang Kesehatan

MAUMERE, GlobalFlores.com – Stefanus Roy Rening yang akrab disapa Roy Rening mengaku terjun ke politik karena ada rasa keprihatinan yang mendalam khususnya di bidang Kesehatan. Berdasarkan data yang diperolehnya menunjukkan data gizi buruk sangat tinggi.
Hal ini disampaikan Roy Rening, Jumat (10/3/2023) di Maumere.
Roy Rening menjelaskan bahwa rasa keprihatinan yang tinggi itu karena meningkatnya gizi buruk di NTT pada umumnya dan Sikka pada khususnya, namun demikian Roy kepada wartawan untuk mengkonfirmasi dengan bidang kesehatan, karena dirinya bukan ahli kesehatan.
Selain bidang Kesehatan, Roy Rening juga menyinggung soal kualitas Pendidikan di NTT yang kian hari terus menurun.
Menurut Roy, yang membuat pintar orang Indonesia itu adalah orang Flores, namun di Flores khususnya dan NTT pada umumnya kualitas Pendidikannya menurun ketimbang di Jawa dan daerah lainnya.
Profesi guru kata Roy Rening merupakan terbesar di Indonesia, namun ada yang salah yakni komitmen politiknya lemah. Kimitmen untuk membangunn sumber daya manusia masih lemah, dan hal itu akan menjadi perhatian khusus kedepannya.
“Saya merasa prihatin dalam bidang Kesehatan, karena di Flores dan NTT khususnya masih banyak yang mengalami gizi buruk. Saya bukan ahli bidang Kesehatan, silahkan konfirmasi dengan bagian Kesehatan. Selain itu kualitas Pendidikan di Flores juga terus menurun, padahal orang Indonesia pintar ini, karena orang Flores, tetapi di daerahnya sendiri sumber daya manusianya masih rendah ketimbang di Jawa,”kata Roy.
Roy Rening menambahkan perlu ada komitmen politik juga terkait kesejahteraan masyarakat, yang selalu diperbincangkan, dan tidak pernah selesai yakni soal rakyat yang miskin, rakyat yang tidak berdaya, hal ini yang menjadi persoalan di NTT pada umumnya dan Sikka pada khususnya.
Atas kondisi itu kata Roy Rening maka sudah saatnya harus membutuhkan anggota-anggota legislatif untuk menjalankan fungsi pengawasan, fungsi anggaran dan fungsi legislasi.
“Menjadi seorang legislatif itu harus mempunyai hati untuk rakyat, karena kalaau anggota legislatifnya tidak punya hati, atau dalam tanda kutip, hanya mengurus, temannya, keluarganya, atau kelompoknya, maka hal itu akan menjadi boomerang ketika akan Kembali ke NTT atau kemasyarakat. Menjadi legislative itu orang yang punya hati untuk rakyat,”kata Roy Rening.
Kalau anggota legislatif tidak punya hati untuk rakyat, dan lebih fokus untuk mengurus temannya, keluarganya, tetangganya, atau kelompoknya, dengan tidak memperhatikan rakyatnya, maka akan menjadi bnumerang bagi dirinya.
Anggota legislatif sibuk memperkaya diri sendiri, lebih fokus mengurus kepentingan sendiri ketimbang mengurus rakyat.
Bahkan kata Roy Rening, jika ada masalah yang ada di Flores khususnya dan NTT pada umumnya, tidak ada anggota legislatif yang tampil berjuang untuk rakyatnya.
“Saat rakyat menghadapi masalah anggota DPR tidak hadir bersama rakyat. Banyak persoalan yang dihadapi masyarakat ini , maka saya terpanggil untuk Kembali kekampung halaman, kembali turun gunung untuk berjuang bersama mereka, rakyat saya di Flores dan NTT. Supaya secara nasional adanya perjuangan untuk Flores khususnya dan NTT pada umumnya,”kata Roy Rening. (rel)