Hukrim

Polisi dan Jaksa Berbeda Pandangan,TSK Dana Komite SMKN 1 Ende Dilepas Dari Tahanan

ENDE,GlobalFlores.com-Dua orang tersangka kasus dana komite di SMKN 1 Ende atas nama HGR selaku Mantan Kepala Sekolah dan DW selaku bendahara dikeluarkan dari tahanan kepolisian setelah masa tahanannya telah habis.

Kapolres Ende,AKBP Andre Librian SIK mengatakan hal itu dalam keterangan persnya kepada wartawan di Mapolres Ende, Selasa (28/2/2023).

Kapolres Andre menjelaskan bahwa dalam kasus dana komite penyidik kepolisian telah meminta pendapat para ahli masing-masing ahli akuntan publik juga ahli keuangan negara dan BPKP dan para ahli tersebut menyatakan bahwa dana komite masuk dalam pendapatan negara.

“Ahli menyatakan demikian maka dengan demikian unsur pasal tindak pidana korupsi telah terpenuhi namun jaksa punya pandangan lain maka dua tersangka untuk sementara dikeluarkan demi hukum,”kata Kapolres Andre.

Langkah selanjutnya berkoordinasi dengan Polda Direktorat Krimsus juga berkoordinasi dengan KPK untuk supervisi nanti bersurat lewat Polda agar kasus tersebut disupervisi oleh KPK,ujar Kapolres Andre,

“Sementara ini masa penahanan habis kedua tersangka kita keluarkan demi hukum,”kata Kapolres Andre.  

Sebelumnya diberitakan mantan Kepala Sekolah SMKN 1 HGR  dan Bendahara  di sekolah tersebut  DW ditahan aparat  Kepolisian Resort Ende karena terlibat kasus dugaan  korupsi penyalahgunaan keuangan  komite di sekolah tersebut senilai Rp.1.726.681.118.

Kapolres Ende, AKBP Andre Libriuan mengatakan hal  itu,  Senin, (31/10/2022)  Mapolres Ende.

Dalam rilis yang dikeluarkan oleh Humas Polres Ende menyatakan bahwa  Kapolres Andre yang didampingi, Kasat Reskrim Polres Ende Iptu Yance Kadiaman menjelaskan modus operandi kedua tersangka berbeda. Untuk tersangka  HGR dimana yang bersangkutan mengangkat pengurus komite tanpa melalui mekanisme .Selain itu  juga HGR mengangkat tenaga Pendidik dan Kependidikan di sekolah itu menjadi Bendahara. 

Dikatakan dalam pengelolaan dan penggunaan keuangan komite sekolah, tersangka HGR tidak melibatkan dan tidak mendapat persetujuan dari Ketua Komite dan Sekretaris Komite.

Menurut Kapolres,  yang bersangkutan menggunakan uang untuk kepentingan pribadi dan kegiatan lain yang tidak sesuai ketentuan seperti ketempat hiburan atau karaoke serta main Judi kartu.

Dikatakan untuk tersangka WD , dirinya menjabat sebagai Bendahara komite tidak sesuai ketentuan. Sebagai bendahara dalam pengelolaan keuangan komite tidak transparan, tidak membuat laporan pertanggung jawaban penerimaan maupun penggunaan keuangan komite

Tersangka WD menggunakan keuangan komite juga untuk kepentingan pribadi dan  kegiatan lain yang tidak sesuai ketentuan, ujar AKBP Andre. 

Kapolres Andre menjelaskan sebelum menetapkan  HGR dan WD sebagai tersangka  , Polisi telah memeriksa 55 orang.  Saksi-saksi tersebut  berasal dari guru PNS sebanyak 47 orang, orang tua wali 5 orang, saksi pihak Komite  3 orang  ,saksi ahli 3 orang yakni ahli Keuangan Negara , Dinas P dan K Provinsi NTT  dan saksi akuntan  publik. 

Dalam kasus itu polisi menyita  1 Unit  Sepeda Motor Merek Yamaha Aerox isi selinder 155 CC warna merah nomor polisi : EB 4678 AK dalam hal ini milik Tsk  HGR  dimana pembelian kendaraan bermotor pada Dealer Yamaha Yes, Ende , tanggal 18 Agustus 2020 sebesar Rp.26.500.000, (dua puluh enam juta lima ratus ribu rupiah).

Selain itu, 1 (satu) buah cincin 13 gram 21 karat seharga Rp. 4.000.000 berdasarkan Surat Bukti Gadai nomor 12245-22-01-003390-1, atas nama HERMIN GILDUS RANGGA pada Kantor Pegadaian Unit Paupire, tanggal 05 Juli 2022.

Dan barang bukti  untuk tersangka WD yakni 1 (satu) unit Laptop merk Toshiba berwarna hitam type Satelit C55-B5249 dengan nomor seri XE155868P  dan Dokumen berupa bukti nota belanja dan kwitansi serta Uang tunai Rp. 243.000.000.

Kapolres menjelaskan  motif tersangka, HGR berpendapat,  Uang Komite bukan keuangan Negara dan dapat dipergunakan untuk kegiatan apa saja yang penting ada kesepakatan bersama.

“Sepertinya tersangka HGR berpura-pura tidak mengetahui tentang aturan yang mengatur keuangan Komite Sekolah sementara tersangka WD mengikuti semua perintah lisan dan tertulis tersangka HGR,”kata Kapolres Andre.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan  bahwa  perbuatan tersangka telah memenuhi 2 alat bukti yang cukup,   telah terjadi Tindak Pidana Korupsi Dugaan Penyalahgunaan Keuangan Komite SMKN 1Ende  Tahun Ajaran 2019/2020, Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Ajaran 2021/2022 sampai dengan bulan Desember 2021. 

Adapun pasal yang disangkan  kepada keduanya yakni Pasal 2 ayat (1), pasal 3 Jo pasal 18 ayat (1) huruf a UU. RI nomor 31 tahun 1999 sebagaimana yang telah dirubah dengan UU. RI nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo pasal 55 KUHP. KERUGIAN KEUANGAN NEGARA Rp.1.726.681.118,

Keungan Negara dipergunakank oleh pelaku   HGR yakkni   menggunakan keuangan untuk kepentingan pribadi, untuk bersenang senang ketempat hiburan atau karaoke dan main Judi kartu. Sebagian uang ,jelas Kapolres diberikan kepada istri dan anak-anaknya, sebagian berupa pembelian tiket pesawat untuk Tsk HGR, Istri dan anak-anaknya, yang diakui sebesar Rp. 403.500.000.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan