Regional

Aksi Cipayung Plus di Kantor Kejari Sikka Nyaris Ricuh

MAUMERE, GlobalFlores.com  – Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sikka, nyaris  ricuh,Kamis (16/2/2023) di Pelataran Kantor Kejari Sikka.

Pasalnya, para mahasiswa menuntut untuk menduduki pelataran Kantor Kejari Sikka. Setelah petugas kepolisian mengiizinkan memasuki area Kejari,  para mahasiswa lagi lagi terkesan memaksakan kehendak untuk memasuki  Kantor Kejari, walau dijaga ketat oleh pihak keamanan. 

Petugas keamanan dan mahasiswa tidak dapat terelakan akhirnya terlibat saling dorong, hingga saling kejar-kejaran.

Akibat saling dorong mendorong itu, salah satu patung penerima tamu yang terletak di depan pintu masuk Kantor Kejari Sikkapun hancur ditendang oleh para mahasiswa.

Melihat kondisi itu aparat kepolisianpun mengancam akan membubarkan secara paksa.

“Kalau kalian terus memaksakan kehendak untuk harus masuk kedalam kantor Kejari Sikka, maka akan kami bubarkan seacara paksa, itu aturannya,”ungkap Valen Tani sebagai komandan petugas kepolisian yang mengawali aksi tersebut.

Valen Tani menegaskan bahwa perwakilan dari Cipayung Plus tersebut tengah berdialog dengan Kajari Sikka dalam ruangannya. Oleh karena itu mahasiswa lainnya boleh melakukan orasi di halaman kantor Kejari Sikka asalkan  dilakukan dengan tertib.

9 orang perwakilan dari Cipayung Plus itu kata Valen  diantaranya,. 3 orang dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), 3 orang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan 3 orang dari Ikatan Mahasiswa Muhamadyah ( IMM). 

Mendengar penjelasan Valen itu masa aksipun mulai reda, dan pasrah menunggu perwakilannya berdialog dengan Kajari Sikka,  terkait 13 paket pekerjaan proyek di kabupaten Sikka yang bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN) yang terancam gagal.

Sekitar pkl. 13.30 wita 9 orang perwakilan dari Cipayung Plus itu keluar dari ruang Kajari, dan menyampaikan bahwa tuntutan dari Cipayung plus untuk mengusut tuntas  13 paket proyek yang bersumber dari dana PEN yang terancam gagal. 

Disamping itu Kajari jauga akan melakukkan audit dan investigasi  terhadap seluruh paket pekerjaan proyek yang bersumber dari dana PEN di kabupaten Sikka.

Usai penjelasan ketua GMNI Yohanes Maro, seluruh mahasiswa yang terlibat dalam aksi tersebut akhirnya membubarkan diri.  (rel)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan