Polres Sikka Salurkan Bantuan Bagi Korban Lakalantas
MAUMERE, GlobalFlores.com – Polres Sikka menyaluran bantuan bagi korban Laklantas, bantuan itu diberikan kepada korban yang meninggal dunia dan mengalami cacat seumur hidup.
Hal ini disampaikan Wakapolres Sikka, Kompol Rully Junaedi Putra Pahroen, Jumat, (27/1/2022) di Maumere.
Bantuan yang diberikan itu kata Rdully bertujuan untuk meringankan beban hidup kepada keluarga korban, baik kepada isteri dan anak yang dtinggalkan suami karena kecelakaan, maupun kepada keluarga yang mengalami cacat.
“Bantuan ini diberikan kepada keluarga korban kecelakaan, baik yang meninggal dunia maupun yang mengalami cacat. Kami berharap dengan bantuan ini sedikitnya dapat meringankan beban keluarga korban,”kata Rully.
Pemberian bantuan itu seiring dengan kegiatan program Jumat Curhat yang digelar oleh Polres Sikka melalui satuan Lantas Polres Sikka.
Seperti yang disaksikan media ini bantuan tersebut diberikan kepada 4 keluarga korban diantaranya, Katharina Bunga asal Arawawo Desa Paga, Kecamatan Paga, korban diketahui bernama Arkalius Hoka yang meninggal akibat Lakalantas di Desa Paga.
Keluarga korban berikutnya diketahui bernama Agustina Pake, yang beralamat di Jalan Wairklau, tepatnya di lorong Golkar, korban Lakalantas yang meninggal diketahui bernama Jhon Leton, peristiwa Lakalantas yang menimpa Elton itu terjadi di Desa Hepang, Kecamatan Lela. Salah satu korban lainnya diketahui bernama Aleksa Alfrida Nona Eni, warga kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur.
Sementara itu, bantuan lainnya diberikan kepada keluarga yang mengalami cacat. Jumat curhat merupakan momen tepat dimana warga dapat berdialog langsung dengan aparat kepolisian resort Sikka.
Kegiatan jumat curhat itu mendapat respon yang positif oleh warga masyarakat di Kelurahan Beru kecamatan Alok Timur.
“ Program jumat curhat kali ini mendapat respons yang tinggi oleh masyarakat. Banyak hal yang disampaikan oleh masyarakat, ini harus mejadi atensi khusus oleh polisi,”ungkap Rully.
Isteri korban, Aleksa Alfrida Nona Eni, kepada media ini mengaku, seusai suaminya meninggal karena lakalantas ia harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup bresama seorang anaknya yang masih balita.
Belum lagi putra semata wayangnya itu dalam kondisi cacat sejak lahir, yang saat ini pada bagian kaki kanan puteranya masih menggunakan alat bantu.
“Saya hanya ditemani putra saya yang masih kecil, kakinya cacat sejak lahir, sejak kepergian suami yang meninggal karena kecelakaan , saya terpaksa harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,”kata Aleksa. (rel )