Penyelundupan Minyak Tanah di Sikka Berasal Dari Pangkalan
MAUMERE, GlobalFlores.com – Kepala bagian ( Kabag) Ekonomi Setda, Sikka, Yoris Da Chunha mengakui adanya penyeludupan minyak tanah dari Kabupaten Sikka ke Bima dan Surabaya itu berasal pangkalan yang ada di Maumere.
Hal ini disampaikan, Yoris, Rabu (30/11/2022) di Maumere.
Yoris menjelaskan, penyelundupan minyak tanah bersubsidi yang dilakukan oleh sekelompok warga Bima itu berasal dari pangkalan minyak tanah yang ada di Maumere. Selain diselundupkan ke Bima, juga diselundupkan ke Surabaya.
“Kami mendapat infomasi adanya penyelundupan minyak tanh bersubsidi itu dilakukan oleh orang Bima, dan minyak tanah itu berasal dari pangkalan minyak yang ada di Maumere. Seperti yang dilansir media masa itu sudah betul bahwa telah terjadi penyelundupan minyak tanah di Maumere,”kata Yoris.
Menurut Yoris,. Setiap pangkalan minyak tanah semestinya dijual kepada masyarakat setempat, bukan ditampung lantas dijual kepada masyarakat luar Flores seperti ke Bima.
Untuk mengantisipasi dan mencegah adanya penyelunndupan baru, maka bagian ekonomi dan stakeholder terkait akan melakukan rapat interen agar segera mengambil langkah-langkah startegis mengantisipapsi terjadinya penyelundupan itu.
“Tanggal 6 dan 7 Desember 2022 kami akan turun ke semua pangkalan untuk melakukan investigasi, apabila ada indikasi pangkalan minyak tanah yang menjual keluar daerah atau masyarakat luar maka kami akan tutup dan ijinnya di cabut,”kata Yoris.
Sementara itu pantauan media ini, pihak kepolisian hingga belum melakukan penyelidikan terkait penyelundupan minyak tanah bersubsidi ke Bima yang mencapai 2,5 ton minyak tanah. Bukan cuma itu, para penimbun juga hingga saat ini belum tersentuh aparat penegak hukum khususnya aparat kepolisian Polres Sikka.
Salah seorang warga masyarakat Kelurahan Kota Uneng yang mengaku bernama Muhammad Abdulah, mengaku heran minyak tanah sebanyak 2.500 liter itu diangkut melalui pelabuhan Lorens Say, padahal di pebuhan itu telah dilengkapi dengan aparat kepolisian khususnya Pol Airut, KP3 laut namun bisa lolos minyak tanah sebanyak 2.500 liter itu.
“Sebagai warga masyarakat saya heran, minyak tanah sebanyak itu bisa lolos di pelabuhan Lorens Say itu, padahal dipelabuhan itu ada KP3 laut, dan Pol Airut. Ketika media masa mulai memberitakan baru sadar kalau ada penyelundupan minyak tanah. Ini benar tidak tahu atau pura-pura tidak tahu,”kata Abdulah. ( rel )