Olahraga

PSN Ngada, From Zero To Hero

Zero menuju Hero itu mungkin kata-kata yang tepat menggambarkan keberadaan PSN Ngada setelah sukses meraih Soeratin Cup U 17 di Stadion Marilonga, Ende, Senin (15/8/2022) usai membungkam perlawanan tim tuan rumah Perse Ende dengan skor 3-1.

Bagaimana tidak dalam perhelatan Liga Pelajar tersebut, PSN Ngada memulai langkah dengan cara yang sangat tidak meyakinkan yakni menelan kekalahan cukup telak atas saudara muda mereka,Persena Nagekeo dengan skor 3-0.

Pasca menderita kekalahan tersebut  publik mulai bertanya-tanya apakah kekuatan PSN Ngada yang selama ini dikenal menjadi kiblat sepakbola  NTT sudah mulai terkikis oleh perjalanan waktu.

Oh ternyata tidak,sang pelatih utama,Kletus Gabhe,tetap memberikan motivasi bagi anak asuhnya bahwa kekalahan pada pertai pertama melawan Persena Nagekeo adalah pelajaran untuk menghadapi pertandingan berikutnya.

Maka ketika menghadapi pertandingan berikut di babak penyisihan group Kletus senantiasa memberikan motivasi bagi anak asuhnya bahwa setiap pertandingan adalah laga final jadi hukumnya wajib dimenangkan.

Motivasi yang diberikan oleh mantan pemain senior PSN Ngada ini ternyata menjadi senjata ampuh bagi tim PSN Ngada yunior yang berhasil memenangkan semua laga sisa dalam tiga pertandingan sehingga berhasil mengumpulkan 9 poin dan malahan keluar sebagai juara grup.

Usai lolos dari penyisihan grup PSN Ngada semakin tidak terbendung dan lolos ke semifinal setelah menamatkan perlawanan anak-anak dari bumi kenari,Persap Alor dengan skor 3-0.

Dan di babak semifinal PSN Ngada juga berhasil melenggang mulus ke babak final setelah menang 2-0 atas Perseftim Flores Timur.

Ujian sesungguhnya bagi PSN Ngada sebagai sebuah tim dengan mental juara justru terjadi di laga puncak saat menghadapi tuan rumah Perse Ende.

Bagaimana tidak bermain dibawah tekanan ribuan supporter Perse Ende yang terus bernyanyi dan berteriak sepanjang laga dan yang membuat semakin terhenyak adalah ketika laga baru berjalaan 2 menit gawang PSN Ngada justru sudah jebol oleh Perse Ende melalui tendangan bebas yang dilepaskan oleh Cristiano Mentero.

Gol tersebut semakin membangkitkan semangat anak-anak Perse Ende untuk menekan pertahanan PSN Ngada.

Namun demikian PSN Ngada tidak gentar melakukan perlawanan balik yang juga tak kalah sengitnya.

Beberapa kali gawang Perse Ende nyaris jebol namun karena penampilan penjaga gawang Perse Ende, Adiyta Rahman, yang cukup briliant berhasil menyelamatkan gawang Perse Ende.

Serangan bergelombang dilakukan oleh PSN Ngada ke gawang Perse Ende namun Aditya yang menjadi tembok terakhir bagi Perse Ende masih sulit ditembus.

Gol bagi PSN Ngada dalam pertandingan tersebut hanya menunggu waktu.

Memasuki babak  kedua, PSN Ngada yang terus tampil ngotot akhirnya memetik hasilnya lewat sontekan,Benediktus Nesi di menit ke 47.

Di tengah upaya untuk meraih kemenangan tim PSN Ngada justru harus bermain dengan 10 orang pemain lapangan plus kiper.

Namun demikian PSN Ngada tetaplah PSN Ngada yang memiliki semangat bertanding yang pantang menyerah.

Meskipun bermain dengan 10 orang pemain namun justru PSN Ngada semakin bersemangat untuk menekan pertahanan Perse Ende.

Memanfaatkan kelebihan stamina dan skiil bola yang mumpuni, PSN Ngada justru kembali menambah 2 gol melalui, Aprlianus di menit ke-60 dan sang jenderal lapangan tengah, Gabrieltus A Baghi di menit ke-70.

Gabrieltus A Baghi atau yang disapa Kevin memang benar-benar menjadi momok bagi pertahanan Perse Ende.

Pria yang dengan penampilan khas rambut kuncir bergerak turun naik baik untuk membantu pertahanan maupun menyerang bahkan dia ikut mencatatakan namanya lewat gol ketiga bagi PSN Ngada sekaligus mempertegas kemenangan PSN Ngada.

Dalam pertandingan tersebut, PSN Ngada juga tampil dalam keadaan pincang karena tanpa didampingi pelatih utama,Kletus Gabhe yang terkena kartu merah saat melawan Perseftim di semifinal.

Perjalanan takdir memang telah menggariskan bahwa PSN Ngada harus menjadi Champions di  Stadion Marilonga dalam ajang Soeratin Cup.

Kalah dalam babak awal di penyisihan group dan saat di final ketinggalan gol di babak pertama dan harus  bermain dengan 10 pemain bahkan tanpa didampingi pelatih utama namun mereka berhasil  menjadi juara.

PSN Ngada memang zero menuju hero. (rom)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan